tag:blogger.com,1999:blog-6932434335893557976.post3436564646916115573..comments2023-09-28T23:16:06.292+08:00Comments on KEMBARA TERATAK AN-NISAA': PERANAN DOANur Mawaddah Mahdiyahhttp://www.blogger.com/profile/02551200459545979365noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6932434335893557976.post-88083805155376461962010-02-09T12:01:12.009+08:002010-02-09T12:01:12.009+08:00Saudaraku ikan siakap yang dirahmati Allah SWT, ad...Saudaraku ikan siakap yang dirahmati Allah SWT, adab berdoa dalam Islam yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya adalah sebagai berikut :<br /><br /><br />• Ikhlas karena Allah semata. (QS. Al-Mu’min: 14),(QS. Al-Bayyinnah: 5)<br />• Mengawalinya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah, lalu diikuti dengan bacaan shalawat kepada atas Rasulullah dan diakhiri dengannya.<br />• Bersungguh-sungguh dalam memanjatkan do’a serta yakin akan dikabulkan<br />• Mendesak dengan penuh kerendahan dalam berdo’a dan tidak terburu-buru.<br />• Menghadirkan hati dalam do’a.<br />• Memanjatkan do’a, baik dalam keadaan lapang maupun susah.<br />• Tidak boleh berdo’a dan memohon sesuatu kecuali hanya kepada Allah semata.<br />• Tidak mendo’akan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri.<br />• Merendahkan suara ketika berdo’a, yaitu antara samar dan keras. (QS. Al-A’raaf: 55, 205).<br />• Mengakui dosa yang telah diperbuat, lalu mohon ampunan atasnya, serta mengakui nikmat yang telah diterima dan bersyukur kepada Allah atas nikmat tersebut.<br />• Tidak membebani diri dalam membuat sajak dalam do’a.<br />• Tadharru’ (merendahkan diri), khusyu’, raghbah (berharap untuk dikabulkan) dan rahbah (rasa takut tidak dikabulkan). (QS. Al-Anbiyaa’: 90).<br />• Mengembalikan (hak orang lain) yang dizhalimi disertai dengan taubat.<br />• Memanjatkan do’a tiga kali.<br />• Menghadap Qiblat.<br />• Mengangkat kedua tangan dalam do’a.<br />• Jika mungkin berwudhu’ terlebih dahulu sebelum berdo’a.<br />• Tidak berlebih-lebihan dalam berdo’a.<br />• Tawassul kepada Allah dengan Asmaa’-ul Husna dan sifat-sifatNya yang Maha Tinggi, atau dengan amal shalih yang pernah dikerjakannya sendiri atau dengan do’a seorang shalih yang masih hidup dan berada di hadapannya.<br />• Makanan dan minuman yang dikonsumsi serta pakaian yang dikenakan harus berasal dari usaha yang halal.<br />• Tidak berdo’a untuk suatu dosa atau memutuskan silaturahmi.<br />• Menjauhi segala bentuk kemaksiatan.<br />• Harus menegakkan amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah kemunkaran).<br />• Hendaklah orang yang berdo’a memulai dengan mendo’akan diri sendiri, jika dia hendak medo’akan orang lain.<br /><br />Berikut saya sertakan beberapa ayat Al Qur’an yang terkait dengan doa :<br /><br />“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya[769]. Dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka” (QS. 13 : 14).<br />“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. 2 : 186).<br />“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)” (QS. 27 : 62).<br />“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina" (QS. 40 : 60).<br />“dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras” (QS. 42 : 26).<br /><br />Salam Berkahibnunoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6932434335893557976.post-72312747137474941722010-02-09T11:52:05.691+08:002010-02-09T11:52:05.691+08:00As salam
Doa bukan bertujuan hanya digunakan untuk...As salam<br />Doa bukan bertujuan hanya digunakan untuk meminta sewaktu kite menghadapi kesusahan tetapi kita diminta untk sentiasa berdoa untuk memperoleh keberkatan hidup.Seperti kata ibnu yg panjang lebar persis ustaz tu.doa ada adap2 nya.Jika kite lihat ramai org berdoa sambil bercakap dgn rakan sebelah.cuba bayangkan kite yg hina ini sedang bercakap dgn kawan kite dan kawan kite bercakap dgn org lain.Adakah kite akan marah.Fikirkan lahmiranoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6932434335893557976.post-79262254282662824412010-02-09T11:23:22.917+08:002010-02-09T11:23:22.917+08:00'Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan...'Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu,'' kata Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib. Yang perlu dipertanyakan adalah mengapa doa kita tak terkabul? Ada dua sebab mengapa doa tertolak. Yaitu, pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun adab batin.<br />Rasulullah SAW bersabda, ''Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim atau tak terburu-buru segera dikabulkan.'' Seorang sahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?'' Rasulullah menjawab, ''Ia mengatakan, 'aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan', sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu.'' (HR Muslim).<br /><br />Ketika suatu doa tak segera menampakkan tanda-tanda terijabah, maka seharusnya seseorang tetap berbaik sangka kepada Allah SWT. Sebab, Allah SWT akan mengganti bentuk pengkabulan doa dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk deposito pahala.<br />Kedua, perilaku buruk. Syaqiq al-Balkhi bercerita: ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar-pasar Bashrah, orang-orang mengerumuni beliau. Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal telah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, ''Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian.'' Ibrahim bin Adham menjawab, ''Hatimu telah mati dari sepuluh perkara.<br />'' Yakni, pertama, engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, engkau membaca kitab Allah, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya. Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya. Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau. Kelima, engkau mengaku senang surga, tetapi tidak berbuat menuju kepadanya.<br />Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tidak mengakhiri perbuatan dosa. Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri. Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.<br />( M Subhi-Ibrahim )ibnunoreply@blogger.com