Jumaat, 26 Jun 2009
ASMAUL HUSNA
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sampaikanlah pesanKu biarpun satu ayat..." Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi s.a.w bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, iaitu 100 kurang satu. Siapa yang menghafalnya akan masuk syurga." Sahih Bukhari.
1. Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu'min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-^Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari' - Maha Perancang
14. Al-Musawwir- Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-^Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi^ - Maha Tinggi
25. Al-Mu^iz- Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami^ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Maha Menghukum
30. Al-^Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halusi
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-^Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-^Aliyy- Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi^ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba^ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin-Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi' - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu^id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum-Maha Berdiri Dngan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-'Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-'Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta^ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-^Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al - Mulk-Maha Pemilik Kekuasaan
85. Thul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami^ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani^ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi^ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi^ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar
1. Allah
2. Ar-Rahman - Maha Pemurah
3. Ar-Rahim - Maha Penyayang
4. Al-Malik - Maha Merajai/Pemerintah
5. Al-Quddus - Maha Suci
6. As-Salam - Maha Penyelamat
7. Al-Mu'min - Maha Pengaman
8. Al-Muhaymin - Maha Pelindung/Penjaga
9. Al-^Aziz - Maha Mulia/Perkasa
10. Al-Jabbar - Maha Pemaksa
11. Al-Mutakabbir - Maha Besar
12. Al-Khaliq - Maha Pencipta
13. Al-Bari' - Maha Perancang
14. Al-Musawwir- Maha Menjadikan Rupa Bentuk
15. Al-Ghaffar - Maha Pengampun
16. Al-Qahhar - Maha Menundukkan
17. Al-Wahhab - Maha Pemberi
18. Ar-Razzaq - Maha Pemberi Rezeki
19. Al-Fattah - Maha Pembuka
20. Al-^Alim - Maha Mengetahui
21. Al-Qabid - Maha Penyempit Hidup
22. Al-Basit - Maha Pelapang Hidup
23. Al-Khafid - Maha Penghina
24. Ar-Rafi^ - Maha Tinggi
25. Al-Mu^iz- Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan
26. Al-Muthil - Maha Merendahkan
27. As-Sami^ - Maha Mendengar
28. Al-Basir - Maha Melihat
29. Al-Hakam - Maha Menghukum
30. Al-^Adl - Maha Adil
31. Al-Latif - Maha Halusi
32. Al-Khabir - Maha Waspada
33. Al-Halim - Maha Penyantun
34. Al-^Azim - Maha Agong
35. Al-Ghafur - Maha Pengampun
36. Ash-Shakur - Maha Pengampun
37. Al-^Aliyy- Maha Tinggi Martabat-Nya
38. Al-Kabir - Maha Besar
39. Al-Hafiz - Maha Pelindung
40. Al-Muqit - Maha Pemberi Keperluan
41. Al-Hasib - Maha Mencukupi
42. Aj-Jalil - Maha Luhur
43. Al-Karim - Maha Mulia
44. Ar-Raqib - Maha Pengawas
45. Al-Mujib - Maha Mengabulkan
46. Al-Wasi^ - Maha Luas Pemberian-Nya
47. Al-Hakim - Maha Bijaksana
48. Al-Wadud - Maha Pencinta
49. Al-Majid - Maha Mulia
50. Al-Ba^ith - Maha Membangkitkan
51. Ash-Shahid - Maha Menyaksikan
52. Al-Haqq - Maha Benar
53. Al-Wakil - Maha Berserah
54. Al-Qawiyy - Maha Memiliki Kekuatan
55. Al-Matin-Maha Sempurna Kekuatan-Nya
56. Al-Waliyy - Maha Melinuingi
57. Al-Hamid - Maha Terpuji
58. Al-Muhsi - Maha Menghitung
59. Al-Mubdi' - Maha Memulai/Pemula
60. Al-Mu^id - Maha Mengembalikan
61. Al-Muhyi - Maha Menghidupkan
62. Al-Mumit - Maha Mematikan
63. Al-Hayy - Maha Hidup
64. Al-Qayyum-Maha Berdiri Dngan Sendiri-Nya
65. Al-Wajid - Maha Menemukan
66. Al-Majid - Maha Mulia
67. Al-Wahid - Maha Esa
68. As-Samad - Maha Diminta
69. Al-Qadir - Maha Kuasa
70. Al-Muqtadir - Maha Menentukan
71. Al-Muqaddim - Maha Mendahulukan
72. Al-Mu'akhkhir - Maha Melambat-lambatkan
73. Al-'Awwal - Maha Pemulaan
74. Al-'Akhir - Maha Penghabisan
75. Az-Zahir - Maha Menyatakan
76. Al-Batin - Maha Tersembunyi
77. Al-Wali - Maha Menguasai Urusan
78. Al-Muta^ali - Maha Suci/Tinggi
79. Al-Barr - Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan)
80. At-Tawwab - Maha Penerima Taubat
81. Al-Muntaqim - Maha Penyiksa
82. Al-^Afuww - Maha Pemaaf
83. Ar-Ra'uf - Maha Mengasihi
84. Malik Al - Mulk-Maha Pemilik Kekuasaan
85. Thul-Jalali wal-Ikram - Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit - Maha Mengadili
87. Aj-Jami^ - Maha Mengumpulkan
88. Al-Ghaniyy - Maha Kaya Raya
89. Al-Mughni - Maha Penberi Kekayaan
90. Al-Mani^ - Maha Membela/Menolak
91. Ad-Darr - Maha Pembuat Bahaya
92. An-Nafi^ - Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur - Maha Pemberi Cahaya
94. Al-Hadi - Maha Pemberi Petunjuk
95. Al-Badi^ - Maha Indah/Tiada Bandingan
96. Al-Baqi - Maha Kekal
97. Al-Warith - Maha Membahagi/Mewarisi
98. Ar-Rashid - Maha Pandai/Bijaksana
99. As-Sabur - Maha Penyabar
Khamis, 25 Jun 2009
SEJARAH DAN KELEBIHAN AYAT KURSI
Ayat ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah s. a. w. dengan segera memerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya.
Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s. w. t.
Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya,InsyaAllah Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis Rasullullah
s. a. w. bersabda bermaksud:
"Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi,Allah
hilangkan segala kefakiran di depan matanya."
Sabda baginda lagi;
"Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,
kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara
Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga,dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri.Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk,
Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar.
Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya,Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r.a. , Rasullullah s. a. w. bersabda,
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
(Dipetik dr post laman Surau Al-Ikhwan)
Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah s. w. t.
Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.
Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya,InsyaAllah Allah akan mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis Rasullullah
s. a. w. bersabda bermaksud:
"Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi,Allah
hilangkan segala kefakiran di depan matanya."
Sabda baginda lagi;
"Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,
kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara
Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga,dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri.Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk,
Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar.
Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya,Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r.a. , Rasullullah s. a. w. bersabda,
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
(Dipetik dr post laman Surau Al-Ikhwan)
Rabu, 17 Jun 2009
Carilah jodoh beragama, sabda Rasulullah s.a.w
Rasulullah s.a.w pernah bersabda, "Seorang wanita itu dinikahi kerana empat; kerana harta, kerana keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka hendaklah diutamakan yang beragama, nescaya kamu berbahagia."
Hadith ini telah diriwayatkan oleh kedua-kedua Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab sahih mereka serta imam hadis yang lain.
Ada empat nilai dan ciri wanita yang dipilih untuk dijadikan pasangan jodoh bagi lelaki. Meninjau hadis ini, terpantul beberapa pertanyaan di fikiran kita. Antaranya, apakah kaum wanita tidak berhak membuat pilihan yang sama?
Sedangkan al-Quran meletakkan kedudukan lelaki dan wanita itu sama. Dan, beza fizikal serta mental antara mereka itulah yang menyebabkan wujudnya beberapa perbezaan, cara syariat antara mereka.
Timbul persoalan... apakah wanita tidak memiliki hak yang sama untuk memilih pasangan mereka berdasarkan keempat-empat ciri itu? Contohnya, mereka sendiri berhak memilih lelaki yang berharta, berketurunan baik, kacak dan taat beragama.
Maka, jawapannya..wanita sendiri juga berhak menentukan pilihan jodoh masing-masing kerana daripada segi hak, mereka mempunyai jiwa, perasaan dan citarasa yang sama juga seperti kaum lelaki.
Berharta
Syor supaya menikahi wanita berharta ini, jika tidak ditafsirkan dengan betul-betul akan menyebabkan orang menganggap bahawa lelaki yang tidak berharta (miskin) digalakkan menikahi wanita hartawan. Ini menyebabkan lelaki disifatkan sebagai pengikis harta!
Demikian juga, jika dikatakan, bahawa wanita itu digalakkan untuk menikahi lelaki yang berharta, kelak wanita itu digelar sebagai perempuan yang mengejar kebendaan pula.
Sementara itu, bukankah janda-janda, balu-balu miskin yang tak terbela digalakkan untuk dinikahi untuk membela nasib mereka? Maka, di sini sudah ada percanggahan sikap dan nilai yang dianjurkan oleh Islam itu.
Jadi, apakah tafsiran yang mungkin sesuai ke atas syor Rasulullah ketika menggalakkan lelaki memiliki wanita yang berharta itu?
Atau, apakah tafsiran yang sesuai berhubung galakan dan anjuran supaya wanita memilih kaum Adam yang berharta itu?
Mungkin, tafsiran yang sesuai adalah baik lelaki dan wanita itu perlu mencari pasangan yang tahu mengendalikan harta, membina harta kekayaan dan bukan hanya semata-mata berharta sebelum menjalani kehidupan berumahtangga.
Keturunannya
Adapun keturunan ini pula bukanlah diperhitungkan daripada segi kasta, kebangsawanan, kedudukannya dalam masyarakat. Ia tentulah diperhitungkan daripada segi nasab turunan seseorang yang tidak bercampur dengan penzinaan.
Apa ertinya.. memilih seorang lelaki dan wanita daripada keturunan yang bangsawan tapi mengalir di dalam tubuhnya darah seorang penzina. Timbul pertanyaan lagi. Adakah jika wanita atau lelaki penzina itu telah bertaubat, maka mereka boleh dinikahi?
Maka, dalam hal ini, sekiranya benar-benar terdapat kesan-kesan taubat itu. Dan nikah itu dapat mengelakkan lelaki dan wanita penzina tadi daripada terus berzina maka boleh juga dipertimbangkan untuk menikahi mereka.
Kecantikannya
Kecantikan wanita atau kekacakan seorang pemuda bersifat subjektif. Seseorang melihat wanita yang kurang cantik, mungkin cantik dalam pandangan lelaki lain. Demikian juga seorang lelaki yang kurang kacak dalam pandangan seseorang wanita, mungkin kelihatan kacak dalam pandangan wanita lain.
Maka, memilih yang cantik itu sememangnya naluri semulajadi manusia. Islam itu adalah agama fitrah. Manusia itu, sama ada lelaki atau perempuan, memang sukakan kecantikan. Dan, hal ini tidaklah menyalahi kemanusiaan.
Ada orang melihat kecantikan akhlak, tutur bicara dan sikap akhlak seseorang. Semua ini adalah daya penarik yang akan mengeratkan hubungan kedua-dua pasangan itu.
Agama
Akhirnya nilai agama itulah yang paling penting sekali dan terutama dalam pemilih calon pasangan itu. Tanpa agama, keluarga yang dibina akan hilang pedoman.
Agama pula bukan dilihat semata-mata pada ketinggian ilmu pengajian agama di institusi pengajian tinggi agama. Seseorang yang beragama itu memadailah dilihat daripada sikap mereka yang cuba mengelakkan diri daripada terjebak ke dalam kancah jenayah.
Mereka yang terjebak dalam disa-dosa kecil tidaklah boleh dianggap sebagai orang yang tidak beragama. Ini kerana, tiada manusia yang terbebas daripada silap dan salah.
Memadailah kita sebutkan di sini bahawa orang yang beragama itu adalah mereka yang berdosa dan sentiasa memperbaharui taubatnya.
Hadith ini telah diriwayatkan oleh kedua-kedua Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab sahih mereka serta imam hadis yang lain.
Ada empat nilai dan ciri wanita yang dipilih untuk dijadikan pasangan jodoh bagi lelaki. Meninjau hadis ini, terpantul beberapa pertanyaan di fikiran kita. Antaranya, apakah kaum wanita tidak berhak membuat pilihan yang sama?
Sedangkan al-Quran meletakkan kedudukan lelaki dan wanita itu sama. Dan, beza fizikal serta mental antara mereka itulah yang menyebabkan wujudnya beberapa perbezaan, cara syariat antara mereka.
Timbul persoalan... apakah wanita tidak memiliki hak yang sama untuk memilih pasangan mereka berdasarkan keempat-empat ciri itu? Contohnya, mereka sendiri berhak memilih lelaki yang berharta, berketurunan baik, kacak dan taat beragama.
Maka, jawapannya..wanita sendiri juga berhak menentukan pilihan jodoh masing-masing kerana daripada segi hak, mereka mempunyai jiwa, perasaan dan citarasa yang sama juga seperti kaum lelaki.
Berharta
Syor supaya menikahi wanita berharta ini, jika tidak ditafsirkan dengan betul-betul akan menyebabkan orang menganggap bahawa lelaki yang tidak berharta (miskin) digalakkan menikahi wanita hartawan. Ini menyebabkan lelaki disifatkan sebagai pengikis harta!
Demikian juga, jika dikatakan, bahawa wanita itu digalakkan untuk menikahi lelaki yang berharta, kelak wanita itu digelar sebagai perempuan yang mengejar kebendaan pula.
Sementara itu, bukankah janda-janda, balu-balu miskin yang tak terbela digalakkan untuk dinikahi untuk membela nasib mereka? Maka, di sini sudah ada percanggahan sikap dan nilai yang dianjurkan oleh Islam itu.
Jadi, apakah tafsiran yang mungkin sesuai ke atas syor Rasulullah ketika menggalakkan lelaki memiliki wanita yang berharta itu?
Atau, apakah tafsiran yang sesuai berhubung galakan dan anjuran supaya wanita memilih kaum Adam yang berharta itu?
Mungkin, tafsiran yang sesuai adalah baik lelaki dan wanita itu perlu mencari pasangan yang tahu mengendalikan harta, membina harta kekayaan dan bukan hanya semata-mata berharta sebelum menjalani kehidupan berumahtangga.
Keturunannya
Adapun keturunan ini pula bukanlah diperhitungkan daripada segi kasta, kebangsawanan, kedudukannya dalam masyarakat. Ia tentulah diperhitungkan daripada segi nasab turunan seseorang yang tidak bercampur dengan penzinaan.
Apa ertinya.. memilih seorang lelaki dan wanita daripada keturunan yang bangsawan tapi mengalir di dalam tubuhnya darah seorang penzina. Timbul pertanyaan lagi. Adakah jika wanita atau lelaki penzina itu telah bertaubat, maka mereka boleh dinikahi?
Maka, dalam hal ini, sekiranya benar-benar terdapat kesan-kesan taubat itu. Dan nikah itu dapat mengelakkan lelaki dan wanita penzina tadi daripada terus berzina maka boleh juga dipertimbangkan untuk menikahi mereka.
Kecantikannya
Kecantikan wanita atau kekacakan seorang pemuda bersifat subjektif. Seseorang melihat wanita yang kurang cantik, mungkin cantik dalam pandangan lelaki lain. Demikian juga seorang lelaki yang kurang kacak dalam pandangan seseorang wanita, mungkin kelihatan kacak dalam pandangan wanita lain.
Maka, memilih yang cantik itu sememangnya naluri semulajadi manusia. Islam itu adalah agama fitrah. Manusia itu, sama ada lelaki atau perempuan, memang sukakan kecantikan. Dan, hal ini tidaklah menyalahi kemanusiaan.
Ada orang melihat kecantikan akhlak, tutur bicara dan sikap akhlak seseorang. Semua ini adalah daya penarik yang akan mengeratkan hubungan kedua-dua pasangan itu.
Agama
Akhirnya nilai agama itulah yang paling penting sekali dan terutama dalam pemilih calon pasangan itu. Tanpa agama, keluarga yang dibina akan hilang pedoman.
Agama pula bukan dilihat semata-mata pada ketinggian ilmu pengajian agama di institusi pengajian tinggi agama. Seseorang yang beragama itu memadailah dilihat daripada sikap mereka yang cuba mengelakkan diri daripada terjebak ke dalam kancah jenayah.
Mereka yang terjebak dalam disa-dosa kecil tidaklah boleh dianggap sebagai orang yang tidak beragama. Ini kerana, tiada manusia yang terbebas daripada silap dan salah.
Memadailah kita sebutkan di sini bahawa orang yang beragama itu adalah mereka yang berdosa dan sentiasa memperbaharui taubatnya.
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN IMAN : SUATU PERBINCANGAN ASAS
Pendahuluan
Syariat Islam didirikan di atas 3 asas utama yang melahirkan seorang muslim mukmin yang sempurna. Asas ini dijelaskan dalam hadith Jibril iaitu Iman, Islam dan Ihsan. Dalam ketiga-tiga asas tersebut, Iman merupakan perkara yang terpenting. Hilangnya status tersebut akan menyebabkan hilangnya hak keistimewaan sebagai seorang muslim. Bukan itu sahaja, ianya juga akan menggugat perkahwinan, warisan dan lain-lain yang berkaitan. Lebih memburukkan lagi tiadanya asas Iman akan menyebabkan semua amalan ditolak dan tidak diterima seterusnya tidak dapat memasuki syurga Allah swt.
Perbincangan batas-batas iman dan kufur ini agak sensitif bagi sesetengah orang.. Ini kerana ia melibatkan sesetengah keyakinan, amalan dan budaya yang telah menjadi darah daging umat Islam khususnya umat Melayu yang sangat terpengaruh dengan budaya Hindu dahulunya. Perbincangan ini diharap dapat menghindarkan umat Islam daripada tergelincir daripada batas-batas iman dan kufur dan bukan menjadi polemik untuk melahirkan perpecahan masyarakat dan seumpamanya.
Pembahagian Manusia
Secara umumnya, manusia terbahagi kepada dua golongan iaitu mukmin dan non-mukmin. Golongan yang tergolong di dalam mukmin ini terbahagi kepada tiga iaitu muhsin, muqtasid dan zalim linafsih. Selagi seseorang itu tidak melanggar batas iman dan juga kufur maka ianya masih dikira mukmin walaupun terdapat kekurangan dan kezaliman pada dirinya sendiri.. Apabila batas-batas iman ini dilanggar, secara automatik terkeluarlah seseorang itu daripada lingkungan mukmin.
Asas-Asas Batas Iman dan Kufur
Iman secara umumnya memberi erti percaya dan yakin dengan hati, membenarkan dengan kata-kata dan beramal dengan segala apa yang datang daripada Allah melalui utusanNya Nabi Muhammad (saw). Dalam kata lain keimanan itu didirikan dengan 3 aspek iaitu aspek kepercayaan dan keyakinan, aspek ucapan dan perkataan dan aspek amalan dan perbuatan. Tiga aspek inilah yang menjadi jalan untuk seseorang itu terkeluar daripada lingkungan mukmin. Mana-mana satu daripada 3 ini jika tergelincir akan menyebabkan seseorang itu boleh kehilangan statusnya sebagai seorang mukmin.
Batas-Batas Iman dan Kufur
Batas-batas iman dan juga kufur ini tertumpu kepada 2 aspek yang menjadi asas dalam 2 kalimah syadah. Beriman dengan 2 asas ini menjadi mukmin manakala mengingkarinya akan menyebabkan seseorang itu menjadi kufur.
a.Beriman Kepada Allah
Ada 4 aspek yang perlu diimani secara total oleh seseorang mukmin iaitu keujudan Allah, RububiyyahNya, UluhiyyahNya dan AsmaĆ¢ wa SifatNya. Mengingkari mana-mana satu aspek ini akan mengeluarkan seseorang dari lingkaran keimanan.
1.Keujudan Allah ; sesiapa yang mengingkari keujudan Allah swt diatas maka terkeluar daripada iman.
2.Rububiyyah ; sesiapa yang mengingkari kekuasaan, pentadbiran, penciptaan, kemanfaatan, kemudaratan dan pemilikan hanyalah milik Allah swt maka terkeluar dari iman.
3.Uluhiyyah ; sesiapa yang mengingkari Allah sebagai satu-satunya zat yang dihalakan ibadah, doa, pengharapan dan kecintaan maka terkeluar dari iman.
4.AsmaĆ¢€™ wa Sifat ; sesiapa yang mengingkari Allah mempunyai nama-nama dan sifat-sifat kesempurnaan maka terkeluar dari iman.
Mana-mana iktiqad (keyakinan dan kepercayaan), perkataan dan perbuatan yang mengingkari atau memberi maksud mengingkari aspek-aspek diatas secara automatik terkeluar dari batas-batas iman.
b.Beriman Kepada Nabi Muhammad saw
Ada dua asas penting yang perlu diimani terhadap Baginda saw iaitu peribadi Nabi sebagai utusan dan khabar serta ajaran yang dibawa dan disampaikan oleh Baginda saw. Mengingkari mana-mana aspek ini akan mengeluarkan seseorang itu dari lingkaran keimanan.
1.Peribadi Nabi saw ; pengingkaran dan penghinaan terhadap peribadi mulia Nabi saw samada peribadi kemanusiaan atau kenabian boleh menyebabkan tergelincir dari batas keimanan. Termasuklah di dalam kategori ini orang yang mengingkari dan mengihina fatanah (kecerdikan), amanah, sidiq (benar) dan tabligh (sempurna penyampaian) Nabi saw.
2.Khabar dan Ajaran Nabi saw ; pengingkaran dan penghinaan terhadap apa yang disampaikan oleh Baginda saw samada khabar, ajaran dan sunnah boleh menyebabkan tercicir dari batas keimanan. Termasuk di dalam kategori ini rasa ragu dan tidak puas hati terhadap ajaran dan khabar dari Nabi saw samada al-Quran mahupun perkara-perkara samiyyat (tidak nampak dengan mata kasar dan tidak boleh difikirkan dengan aqal.
Mana-mana iktiqad (keyakinan dan kepercayaan), perkataan dan perbuatan yang mengingkari atau memberi maksud mengingkari aspek-aspek diatas secara automatik terkeluar dari batas-batas iman.
Berawas dan Berhati-Hati
Sebagai seorang mukmin, kita perlu sentiasa berhati-hati di dalam segala tindak-tanduk seharian agar tidak terkeluar dari lingkaran mukmin. Begitu juga seorang mukmin mesti berhati-hati di dalam melabel dan menghukum kekufuran seseorang. Ini kerana di dalam Islam terdapat perbezaan yang yang diharuskan. Sebagai kesimpulan, perlunya umat Islam sentiasa merujuk kepada para guru dan ulamak yang muktabar didalam memastikan keimanan kita. Pastikan setiap perkara yang diberikan oleh guru tersebut disertakan dengan dalil dan hujjah serta kaedah yang benar berasaskan metodologi pengajian Islam
Syariat Islam didirikan di atas 3 asas utama yang melahirkan seorang muslim mukmin yang sempurna. Asas ini dijelaskan dalam hadith Jibril iaitu Iman, Islam dan Ihsan. Dalam ketiga-tiga asas tersebut, Iman merupakan perkara yang terpenting. Hilangnya status tersebut akan menyebabkan hilangnya hak keistimewaan sebagai seorang muslim. Bukan itu sahaja, ianya juga akan menggugat perkahwinan, warisan dan lain-lain yang berkaitan. Lebih memburukkan lagi tiadanya asas Iman akan menyebabkan semua amalan ditolak dan tidak diterima seterusnya tidak dapat memasuki syurga Allah swt.
Perbincangan batas-batas iman dan kufur ini agak sensitif bagi sesetengah orang.. Ini kerana ia melibatkan sesetengah keyakinan, amalan dan budaya yang telah menjadi darah daging umat Islam khususnya umat Melayu yang sangat terpengaruh dengan budaya Hindu dahulunya. Perbincangan ini diharap dapat menghindarkan umat Islam daripada tergelincir daripada batas-batas iman dan kufur dan bukan menjadi polemik untuk melahirkan perpecahan masyarakat dan seumpamanya.
Pembahagian Manusia
Secara umumnya, manusia terbahagi kepada dua golongan iaitu mukmin dan non-mukmin. Golongan yang tergolong di dalam mukmin ini terbahagi kepada tiga iaitu muhsin, muqtasid dan zalim linafsih. Selagi seseorang itu tidak melanggar batas iman dan juga kufur maka ianya masih dikira mukmin walaupun terdapat kekurangan dan kezaliman pada dirinya sendiri.. Apabila batas-batas iman ini dilanggar, secara automatik terkeluarlah seseorang itu daripada lingkungan mukmin.
Asas-Asas Batas Iman dan Kufur
Iman secara umumnya memberi erti percaya dan yakin dengan hati, membenarkan dengan kata-kata dan beramal dengan segala apa yang datang daripada Allah melalui utusanNya Nabi Muhammad (saw). Dalam kata lain keimanan itu didirikan dengan 3 aspek iaitu aspek kepercayaan dan keyakinan, aspek ucapan dan perkataan dan aspek amalan dan perbuatan. Tiga aspek inilah yang menjadi jalan untuk seseorang itu terkeluar daripada lingkungan mukmin. Mana-mana satu daripada 3 ini jika tergelincir akan menyebabkan seseorang itu boleh kehilangan statusnya sebagai seorang mukmin.
Batas-Batas Iman dan Kufur
Batas-batas iman dan juga kufur ini tertumpu kepada 2 aspek yang menjadi asas dalam 2 kalimah syadah. Beriman dengan 2 asas ini menjadi mukmin manakala mengingkarinya akan menyebabkan seseorang itu menjadi kufur.
a.Beriman Kepada Allah
Ada 4 aspek yang perlu diimani secara total oleh seseorang mukmin iaitu keujudan Allah, RububiyyahNya, UluhiyyahNya dan AsmaĆ¢ wa SifatNya. Mengingkari mana-mana satu aspek ini akan mengeluarkan seseorang dari lingkaran keimanan.
1.Keujudan Allah ; sesiapa yang mengingkari keujudan Allah swt diatas maka terkeluar daripada iman.
2.Rububiyyah ; sesiapa yang mengingkari kekuasaan, pentadbiran, penciptaan, kemanfaatan, kemudaratan dan pemilikan hanyalah milik Allah swt maka terkeluar dari iman.
3.Uluhiyyah ; sesiapa yang mengingkari Allah sebagai satu-satunya zat yang dihalakan ibadah, doa, pengharapan dan kecintaan maka terkeluar dari iman.
4.AsmaĆ¢€™ wa Sifat ; sesiapa yang mengingkari Allah mempunyai nama-nama dan sifat-sifat kesempurnaan maka terkeluar dari iman.
Mana-mana iktiqad (keyakinan dan kepercayaan), perkataan dan perbuatan yang mengingkari atau memberi maksud mengingkari aspek-aspek diatas secara automatik terkeluar dari batas-batas iman.
b.Beriman Kepada Nabi Muhammad saw
Ada dua asas penting yang perlu diimani terhadap Baginda saw iaitu peribadi Nabi sebagai utusan dan khabar serta ajaran yang dibawa dan disampaikan oleh Baginda saw. Mengingkari mana-mana aspek ini akan mengeluarkan seseorang itu dari lingkaran keimanan.
1.Peribadi Nabi saw ; pengingkaran dan penghinaan terhadap peribadi mulia Nabi saw samada peribadi kemanusiaan atau kenabian boleh menyebabkan tergelincir dari batas keimanan. Termasuklah di dalam kategori ini orang yang mengingkari dan mengihina fatanah (kecerdikan), amanah, sidiq (benar) dan tabligh (sempurna penyampaian) Nabi saw.
2.Khabar dan Ajaran Nabi saw ; pengingkaran dan penghinaan terhadap apa yang disampaikan oleh Baginda saw samada khabar, ajaran dan sunnah boleh menyebabkan tercicir dari batas keimanan. Termasuk di dalam kategori ini rasa ragu dan tidak puas hati terhadap ajaran dan khabar dari Nabi saw samada al-Quran mahupun perkara-perkara samiyyat (tidak nampak dengan mata kasar dan tidak boleh difikirkan dengan aqal.
Mana-mana iktiqad (keyakinan dan kepercayaan), perkataan dan perbuatan yang mengingkari atau memberi maksud mengingkari aspek-aspek diatas secara automatik terkeluar dari batas-batas iman.
Berawas dan Berhati-Hati
Sebagai seorang mukmin, kita perlu sentiasa berhati-hati di dalam segala tindak-tanduk seharian agar tidak terkeluar dari lingkaran mukmin. Begitu juga seorang mukmin mesti berhati-hati di dalam melabel dan menghukum kekufuran seseorang. Ini kerana di dalam Islam terdapat perbezaan yang yang diharuskan. Sebagai kesimpulan, perlunya umat Islam sentiasa merujuk kepada para guru dan ulamak yang muktabar didalam memastikan keimanan kita. Pastikan setiap perkara yang diberikan oleh guru tersebut disertakan dengan dalil dan hujjah serta kaedah yang benar berasaskan metodologi pengajian Islam
Fadilat doa dan selawat ke atas Nabi s.a.w.
Adab berdoa yang ketiga; hendaklah menghadap kiblat, kerana doa adalah satu di antara ibadah kepada Allah SWT.
Berdoa pula dikehendaki angkat kedua belah tangan. Cara angkat tangan semasa berdoa ada pelbagai kaifiyat yang dibahaskan oleh para ulama.
Mengikut Imam Ghazali r.a. ialah dengan mengangkat agak tinggi hingga kelihatan putih celah pangkal lengan.
Selesai berdoa sayogia raup kedua tapak tangan ke muka, kerana menurut atsar Saiyidina Umar r.a. katanya: "Nabi s.a.w. apabila hulur tangan ke arah langit kerana berdoa, tidak diturunkan tangannya kecuali setelah diraupkan ke mukanya."
Abdullah ibnu Abbas r. anhuma pula berkata: "Nabi s.a.w. apabila berdoa beliau temukan kedua-dua tangannya, dan baginda jadikan kedua perut tangannya menghadap ke mukanya."
Demikianlah kedudukan tangan ketika berdoa, ketika angkat kedua tapak tangan jangan memandang ke langit. Jika berbuat demikian seolah Tuhan berada di langit, sedangkan Allah SWT tidak bertempat.
Adab berdoa yang keempat; ialah dengan suara yang sederhana antara jahar (nyaring) dan perlahan (sir).
Yang mustahak hendaklah kedengaran butir huruf, kerana segala perekataan itu hasil daripada gerakan bibir mulut dan lidah serta suara.
Siti 'Aisyah ketika mentafsirkan ayat yang bermaksud: "Dan janganlah kamu menyaringkan sura dalam solatmu dan janganlah merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara keduanya." (Surah Al-Israa ayat 110)
Yang dimaksudkan dengan solatmu ialah doa, kerana jika dimaksudkan itu solat, maka ia bercanggah dengan kedudukan solat malam Nabi s.a.w. yang dibaca 'jahar' (nyaring), dan solat siang dengan 'sir' (suara perlahan).
Satu hujah lagi ialah dengan pujian Allah SWT terhadap Nabi Zakariya a.s. dalam al-Quran yang bermaksud: "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya Zakariya, iaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (Surah Maryam ayat 2 dan 3)
Perkara yang dipuji Allah SWT ialah cara Nabi Zakariya berdoa dengan suara lembut, dia tidak menyaringkan suara ketika berdoa kerana yakin bahawa Tuhan Yang Maha Mendengar terlalu dekat dengannya..
Adab yang kelima janganlah berdoa dengan kalimah yang bersajak, sebaiknya berdoa yang berpunca daripada Nabi s.a.w. yang ma'tsurah.
Tidak perlu bersusah payah mencipta doa sendiri, kerana yang hendak dipinta semuanya telah dipohonkan oleh Nabi s.a.w. Doa yang disusun oleh Nabi s.a.w. lebih teratur indah dan lebih sempurna.
Kadangkala manusia meminta sesuatu lebih daripada kadar yang sepatutnya, kerana tidak semua orang pandai meminta. Oleh itu lebih afdal jika mengambil doa dari Rasulullah s.a.w., lebih selamat dan terjamin kesesuaiannya. Demikianlah perbincangan mengenai zikir dan doa.
Kini masuk pula mengenai fadilat selawat ke atas Nabi s.a.w. Sebagaimana yang semua ketahui bahawa agama itu bergantung atas kayakinan seseorang kepada akhirat yang bernama syurga dan neraka.
Adapun kaya miskin senang derita kehidupan, tidak boleh jadi tanda ukuran bahawa Tuhan setuju atau sebaliknya.
Kadangkala orang yang dikutuk Tuhan, kehidupannya tetap senang dan mewah. Sebaliknya orang yang Tuhan sayangi pula kehidupannya menderita.
Selawat ke atas Nabi s.a.w. sebagaimana firman Allah SWT yang bermaksud: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surah al-Ahzab ayat 56)
Ayat di atas menyatakan bahawa Allah SWT dan para malaikat-Nya berselawat (berdoa) ke atas Nabi s.a.w. Justeru orang orang beriman diseru supaya berbuat demikian juga.
Menunjukkan berselawat ke atas Nabi s.a.w. itu suatu daripada ibadat yang sangat mulia, bukan saja dianjurkan oleh Allah SWT supaya manusia beriman melakukannya.
Berselawat bukan saja dalam solat bahkan di luarnya, kerana Allah SWT dan malaikat-Nya juga telah berbuat demikian.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Sesiapa di kalangan umatku yang berselawat sekali ke atasku, Allah SWT akan tulis 10 kebajikan."
Sepuluh kebajikan bererti sepuluh pahala ganjaran, meskipun pahala itu tidak kelihatan bentuk dan sifatnya, tetapi pahala amat diperlukan oleh orang yang beriman di akhirat kelak.
Sesiapa menghendaki pahala yang banyak, satu antara caranya ialah beramal tanpa modal iaitu berselawat ke atas Nabi s.a.w.
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi s.a.w. tentang bagaimana bentuk cara berselawat ke atasmu?
Sabda Nabi s.a.w. berkatalah dengan: "Allahumma solli 'ala Muhammad 'abdika wa 'ala a-lihi wa azwajihi wa zurriyatihi kama sollita 'ala Ibrahim wa a-li Ibrahim, wabarik 'ala Muhammadin wa 'ala a-lihi wa azwjihi wa zurriyatihi, kama barakta 'ala Ibrahim wa a-li Ibrahim innaka hamidun majid."
Yang bermaksud: Ya Allah Tuhanku, sejahterakanlah ke atas Nabi Muhammad dan kaum keluarganya dan para isterinya dan keturunannya, sebagaiman kesejahteraan ke atas Nabi Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi di-Muliai." - lanh _
Berdoa pula dikehendaki angkat kedua belah tangan. Cara angkat tangan semasa berdoa ada pelbagai kaifiyat yang dibahaskan oleh para ulama.
Mengikut Imam Ghazali r.a. ialah dengan mengangkat agak tinggi hingga kelihatan putih celah pangkal lengan.
Selesai berdoa sayogia raup kedua tapak tangan ke muka, kerana menurut atsar Saiyidina Umar r.a. katanya: "Nabi s.a.w. apabila hulur tangan ke arah langit kerana berdoa, tidak diturunkan tangannya kecuali setelah diraupkan ke mukanya."
Abdullah ibnu Abbas r. anhuma pula berkata: "Nabi s.a.w. apabila berdoa beliau temukan kedua-dua tangannya, dan baginda jadikan kedua perut tangannya menghadap ke mukanya."
Demikianlah kedudukan tangan ketika berdoa, ketika angkat kedua tapak tangan jangan memandang ke langit. Jika berbuat demikian seolah Tuhan berada di langit, sedangkan Allah SWT tidak bertempat.
Adab berdoa yang keempat; ialah dengan suara yang sederhana antara jahar (nyaring) dan perlahan (sir).
Yang mustahak hendaklah kedengaran butir huruf, kerana segala perekataan itu hasil daripada gerakan bibir mulut dan lidah serta suara.
Siti 'Aisyah ketika mentafsirkan ayat yang bermaksud: "Dan janganlah kamu menyaringkan sura dalam solatmu dan janganlah merendahkannya, dan carilah jalan tengah di antara keduanya." (Surah Al-Israa ayat 110)
Yang dimaksudkan dengan solatmu ialah doa, kerana jika dimaksudkan itu solat, maka ia bercanggah dengan kedudukan solat malam Nabi s.a.w. yang dibaca 'jahar' (nyaring), dan solat siang dengan 'sir' (suara perlahan).
Satu hujah lagi ialah dengan pujian Allah SWT terhadap Nabi Zakariya a.s. dalam al-Quran yang bermaksud: "(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya Zakariya, iaitu ketika ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (Surah Maryam ayat 2 dan 3)
Perkara yang dipuji Allah SWT ialah cara Nabi Zakariya berdoa dengan suara lembut, dia tidak menyaringkan suara ketika berdoa kerana yakin bahawa Tuhan Yang Maha Mendengar terlalu dekat dengannya..
Adab yang kelima janganlah berdoa dengan kalimah yang bersajak, sebaiknya berdoa yang berpunca daripada Nabi s.a.w. yang ma'tsurah.
Tidak perlu bersusah payah mencipta doa sendiri, kerana yang hendak dipinta semuanya telah dipohonkan oleh Nabi s.a.w. Doa yang disusun oleh Nabi s.a.w. lebih teratur indah dan lebih sempurna.
Kadangkala manusia meminta sesuatu lebih daripada kadar yang sepatutnya, kerana tidak semua orang pandai meminta. Oleh itu lebih afdal jika mengambil doa dari Rasulullah s.a.w., lebih selamat dan terjamin kesesuaiannya. Demikianlah perbincangan mengenai zikir dan doa.
Kini masuk pula mengenai fadilat selawat ke atas Nabi s.a.w. Sebagaimana yang semua ketahui bahawa agama itu bergantung atas kayakinan seseorang kepada akhirat yang bernama syurga dan neraka.
Adapun kaya miskin senang derita kehidupan, tidak boleh jadi tanda ukuran bahawa Tuhan setuju atau sebaliknya.
Kadangkala orang yang dikutuk Tuhan, kehidupannya tetap senang dan mewah. Sebaliknya orang yang Tuhan sayangi pula kehidupannya menderita.
Selawat ke atas Nabi s.a.w. sebagaimana firman Allah SWT yang bermaksud: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Surah al-Ahzab ayat 56)
Ayat di atas menyatakan bahawa Allah SWT dan para malaikat-Nya berselawat (berdoa) ke atas Nabi s.a.w. Justeru orang orang beriman diseru supaya berbuat demikian juga.
Menunjukkan berselawat ke atas Nabi s.a.w. itu suatu daripada ibadat yang sangat mulia, bukan saja dianjurkan oleh Allah SWT supaya manusia beriman melakukannya.
Berselawat bukan saja dalam solat bahkan di luarnya, kerana Allah SWT dan malaikat-Nya juga telah berbuat demikian.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Sesiapa di kalangan umatku yang berselawat sekali ke atasku, Allah SWT akan tulis 10 kebajikan."
Sepuluh kebajikan bererti sepuluh pahala ganjaran, meskipun pahala itu tidak kelihatan bentuk dan sifatnya, tetapi pahala amat diperlukan oleh orang yang beriman di akhirat kelak.
Sesiapa menghendaki pahala yang banyak, satu antara caranya ialah beramal tanpa modal iaitu berselawat ke atas Nabi s.a.w.
Seorang sahabat bertanya kepada Nabi s.a.w. tentang bagaimana bentuk cara berselawat ke atasmu?
Sabda Nabi s.a.w. berkatalah dengan: "Allahumma solli 'ala Muhammad 'abdika wa 'ala a-lihi wa azwajihi wa zurriyatihi kama sollita 'ala Ibrahim wa a-li Ibrahim, wabarik 'ala Muhammadin wa 'ala a-lihi wa azwjihi wa zurriyatihi, kama barakta 'ala Ibrahim wa a-li Ibrahim innaka hamidun majid."
Yang bermaksud: Ya Allah Tuhanku, sejahterakanlah ke atas Nabi Muhammad dan kaum keluarganya dan para isterinya dan keturunannya, sebagaiman kesejahteraan ke atas Nabi Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi di-Muliai." - lanh _
Kewajiban berwasiat, bertaubat sebelum tidur
Imam Ghazali menyatakan; bahawa doa kebanyakan para nabi a.s., ialah berdoa seperti berikut (yang bermaksud): "Ya Allah Tuhanku, aku minta ampun kepada-Mu daripada sebarang dosa yang aku telah bertaubat, tapi setelah itu aku lakukan semula. Aku minta ampun daripada semua yang telah aku janji dalam hati kepada-Mu tetapi tidak aku laksanakan.
"Aku bertaubat daripada dosa waktu aku ibadat untuk-Mu, tetapi tiba-tiba mencelah sesuatu menyebabkan ibadah berubah kepada kerana yang lain daripada-Mu.
"Aku mohon ampun kepada-Mu kerana nikmat yang Engkau kurniakan itu sepatutnya untuk mentaati-Mu, sebaliknya telah aku gunakannya untuk ingkar suruhan-Mu.
"Wahai Tuhan yang Maha Mengetahui sama ada yang zahir atau yang terselindung, aku minta ampun daripada sebarang dosa yang aku lakukan pada siang hari atau pada malam gelap di tempat tersembunyi, ketika beramai atau ketika seorang diri, ampunilah daku wahai Tuhan yang Maha Lemah Lembut."
Demikian doa dan istighfar para nabi sejak daripada Nabi Adam a.s. hingga ke Nabi Muhammad s.a..w., telah dinukilkan oleh Imam Ghazali yang dimuatkan dalam kitabnya untuk mendapat perhatian dan menjadi amalan umat akhir zaman, yang persoalannya sangat penting dan bernilai tinggi.
Kini akan membincangkan mengenai adab tidur. Meskipun tidur itu sebagai perkara tabiei kebiasaan bagi manusia, sebagaimana makan minum dan naluri lain seumpamanya, semua tuntutan naluri tabiei dan segala gerak-geri itu, boleh dijadikan sumber pahala untuk bekalan ahirat.
Tidur merupakan kesinambungan daripada sifat mengantuk. Sesungguhnya sifat mengantuk itu bukan sesuatu yang dicari atau diusahakan, tetapi ia terjadi setelah tubuh letih akibat aktiviti kerja sepanjang hari.
Islam mengajar manusia sama ada perkara yang diikhtiar atau tidak jika seseorang itu tahu, ia akan jadi bekalan hidup di akhirat.
Tidur setelah didahului rasa mengantuk kurniaan Tuhan, akan menjadikan tubuh rehat dan cergas segar semula. Di akhirat ada habuan bagi manusia itu.
Justeru Islam mengajar peraturan dan adab tidur, supaya tidur menjadi suatu ibadah yang berfaedah kepada manusia di dunia dan akhirat.
Peraturan dan adab yang pertama, ialah bersihkan mulut dengan bersugi (gosok gigi) dan bersuci serta berwuduk.
Islam bukan saja suruh berwuduk ketika hendak menunaikan solat atau membaca al-Quran, bahkan Islam anjurkan berwuduk itu mengajar manusia agar tidur dalam keadaan beribadat kepada Allah SWT.
Seseorang yang berwuduk andainya meninggal dunia semasa tidur, maka matinya dalam keadaan suci bersih. Tiada yang boleh beri jaminan bahawa selepas tidur dia akan bernafas semula untuk meneruskan hidupnya.
Oleh itu apabila seseorang hendak tidur dia hendaklah bersiap, kerana dia sendiripun tidak tahu masih adakah baki umurnya selepas tidur.
Setelah bersugi dan berwuduk mereka dikehendaki bersiap menyediakan air (khusus di tempat yang sukar air) untuk bersugi dan berwuduk selepas bangun pagi esoknya.
Jika dia dikurniakan umur lagi, persiapan itu untuk mengulangi keperluan bersugi dan berwuduk sebagai sunnah Nabi s.a.w.
Sebelum meletakkan kepala atas bantal untuk tidur, hendaklah dia menaruh azam dalam hati dengan niat untuk bangun menunaikan ibadat solat tahajud dan witir juga ibadah selainnya.
Kalau tidur berniat begini akan dipermudah oleh Allah SWT untuk bangun pada hujung malam. Ini kerana tidur dengan hasrat untuk melakukan ibadah sebagaimana kelazimannya, tidurnya tidaklah tidur mati tetapi sentiasa teringat-ingat akan niatnya.
Adab tidur seterusnya ialah bagi mereka yang sepatutnya ada wasiat lantaran berhutang, maka kewajiban mereka ialah menyediakan surat wasiat.
Kewajiban orang berhutang ialah berwasiat kepada keluarganya, supaya tanggungjawab itu dipikul keluarganya jika dia meninggal dunia.
Jika orang yang berhutang itu mati menyebabkan rohnya terseksa, tidak dapat ke mana-mana dan tidak dapat menikmati fadilat syahid. Hutang yang belum dilunaskan jadi penghalang menikmati segala fadilat itu.
Orang yang mempunyai keyakinan mengenai bahaya hutang yang belum dijelaskan, wajib baginya berwasiat kerana seseorang itu tidak selamat daripada diambil nyawanya oleh Tuhan semasa tidur.
Hendaklah sedar bahawa seseorang ketika tidur mempunyai peluang lebih luas untuk mati, berbanding peluang untuk terus hidup.
Ini kerana apabila seseorang tidur rohnya akan beredar meninggalkan jasad, meskipun jantung dan nadi bergerak darah terus mengalir dan nafas keluar masuk.
Hal tersebut terserah sepenuhnya kepada kudrat Allah SWT. Justeru dalam keadaan tidak sedar kerana roh naik ke atas seperti benar-benar telah mati.
b seterusnya apabila bersiap untuk tidur, seseorang itu bertaubat daripada semua dosa, dan tidur dalam keadaan hati suci bersih dengan semua orang Islam. Tiada hasrat di hati hendak menganiaya orang apabila terjaga esok.
Dengan adab itu dunia akan aman daripada segala kemungkaran dan penyelewengan juga keburukan. Jika seseorang tidak menghormati janji sendiri yang dibuat sebelum tidur, lalu bagaimanakah orang lain akan menghormati dirinya. - lanh _
"Aku bertaubat daripada dosa waktu aku ibadat untuk-Mu, tetapi tiba-tiba mencelah sesuatu menyebabkan ibadah berubah kepada kerana yang lain daripada-Mu.
"Aku mohon ampun kepada-Mu kerana nikmat yang Engkau kurniakan itu sepatutnya untuk mentaati-Mu, sebaliknya telah aku gunakannya untuk ingkar suruhan-Mu.
"Wahai Tuhan yang Maha Mengetahui sama ada yang zahir atau yang terselindung, aku minta ampun daripada sebarang dosa yang aku lakukan pada siang hari atau pada malam gelap di tempat tersembunyi, ketika beramai atau ketika seorang diri, ampunilah daku wahai Tuhan yang Maha Lemah Lembut."
Demikian doa dan istighfar para nabi sejak daripada Nabi Adam a.s. hingga ke Nabi Muhammad s.a..w., telah dinukilkan oleh Imam Ghazali yang dimuatkan dalam kitabnya untuk mendapat perhatian dan menjadi amalan umat akhir zaman, yang persoalannya sangat penting dan bernilai tinggi.
Kini akan membincangkan mengenai adab tidur. Meskipun tidur itu sebagai perkara tabiei kebiasaan bagi manusia, sebagaimana makan minum dan naluri lain seumpamanya, semua tuntutan naluri tabiei dan segala gerak-geri itu, boleh dijadikan sumber pahala untuk bekalan ahirat.
Tidur merupakan kesinambungan daripada sifat mengantuk. Sesungguhnya sifat mengantuk itu bukan sesuatu yang dicari atau diusahakan, tetapi ia terjadi setelah tubuh letih akibat aktiviti kerja sepanjang hari.
Islam mengajar manusia sama ada perkara yang diikhtiar atau tidak jika seseorang itu tahu, ia akan jadi bekalan hidup di akhirat.
Tidur setelah didahului rasa mengantuk kurniaan Tuhan, akan menjadikan tubuh rehat dan cergas segar semula. Di akhirat ada habuan bagi manusia itu.
Justeru Islam mengajar peraturan dan adab tidur, supaya tidur menjadi suatu ibadah yang berfaedah kepada manusia di dunia dan akhirat.
Peraturan dan adab yang pertama, ialah bersihkan mulut dengan bersugi (gosok gigi) dan bersuci serta berwuduk.
Islam bukan saja suruh berwuduk ketika hendak menunaikan solat atau membaca al-Quran, bahkan Islam anjurkan berwuduk itu mengajar manusia agar tidur dalam keadaan beribadat kepada Allah SWT.
Seseorang yang berwuduk andainya meninggal dunia semasa tidur, maka matinya dalam keadaan suci bersih. Tiada yang boleh beri jaminan bahawa selepas tidur dia akan bernafas semula untuk meneruskan hidupnya.
Oleh itu apabila seseorang hendak tidur dia hendaklah bersiap, kerana dia sendiripun tidak tahu masih adakah baki umurnya selepas tidur.
Setelah bersugi dan berwuduk mereka dikehendaki bersiap menyediakan air (khusus di tempat yang sukar air) untuk bersugi dan berwuduk selepas bangun pagi esoknya.
Jika dia dikurniakan umur lagi, persiapan itu untuk mengulangi keperluan bersugi dan berwuduk sebagai sunnah Nabi s.a.w.
Sebelum meletakkan kepala atas bantal untuk tidur, hendaklah dia menaruh azam dalam hati dengan niat untuk bangun menunaikan ibadat solat tahajud dan witir juga ibadah selainnya.
Kalau tidur berniat begini akan dipermudah oleh Allah SWT untuk bangun pada hujung malam. Ini kerana tidur dengan hasrat untuk melakukan ibadah sebagaimana kelazimannya, tidurnya tidaklah tidur mati tetapi sentiasa teringat-ingat akan niatnya.
Adab tidur seterusnya ialah bagi mereka yang sepatutnya ada wasiat lantaran berhutang, maka kewajiban mereka ialah menyediakan surat wasiat.
Kewajiban orang berhutang ialah berwasiat kepada keluarganya, supaya tanggungjawab itu dipikul keluarganya jika dia meninggal dunia.
Jika orang yang berhutang itu mati menyebabkan rohnya terseksa, tidak dapat ke mana-mana dan tidak dapat menikmati fadilat syahid. Hutang yang belum dilunaskan jadi penghalang menikmati segala fadilat itu.
Orang yang mempunyai keyakinan mengenai bahaya hutang yang belum dijelaskan, wajib baginya berwasiat kerana seseorang itu tidak selamat daripada diambil nyawanya oleh Tuhan semasa tidur.
Hendaklah sedar bahawa seseorang ketika tidur mempunyai peluang lebih luas untuk mati, berbanding peluang untuk terus hidup.
Ini kerana apabila seseorang tidur rohnya akan beredar meninggalkan jasad, meskipun jantung dan nadi bergerak darah terus mengalir dan nafas keluar masuk.
Hal tersebut terserah sepenuhnya kepada kudrat Allah SWT. Justeru dalam keadaan tidak sedar kerana roh naik ke atas seperti benar-benar telah mati.
b seterusnya apabila bersiap untuk tidur, seseorang itu bertaubat daripada semua dosa, dan tidur dalam keadaan hati suci bersih dengan semua orang Islam. Tiada hasrat di hati hendak menganiaya orang apabila terjaga esok.
Dengan adab itu dunia akan aman daripada segala kemungkaran dan penyelewengan juga keburukan. Jika seseorang tidak menghormati janji sendiri yang dibuat sebelum tidur, lalu bagaimanakah orang lain akan menghormati dirinya. - lanh _
Kajian sains: Solat rawat penyakit kritikal
HASIL kajian Jabatan Kejuruteraan Biomedikal Universiti Malaya mendapati setiap gerakan solat mempunyai manfaat tersendiri yang mampu meningkatkan tahap kesihatan secara menyeluruh.
Prof Dr Wan Abu Bakar bersama Dr Fatimah dan Ng Siew Chok dengan buku mengenai rahsia solat dari segi sains.
Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot
Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan.
Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan.
"Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh,"katanya.
Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh.
Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenal pasti otot yang aktif ketika solat.
Ng Siew Chok - Isyarat Otak
Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalography) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik.
"Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang," katanya
Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur.
"Ada fenomena menarik dalam solat, iaitu keadaan berdiri seketika sebelum sujud sebagai peringkat paling tenang ketika bersolat. Saya bukan Islam dan diberitahu bahawa keadaan itu adalah tamakninah,"katanya.
Ketika itu, katanya isyarat alfa meningkat secara mendadak yang menunjukkan seseorang itu berada dalam keadaan tenang.
Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak.
Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian.
Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh
Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak.
Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah.
"Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain,? katanya.
Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir.
Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik.
Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar bahawa Rasullullah bersabda: Sesungguhnya solat berjemaah adalah 27 kali ganda lebih afdal daripada solat bersendirian. (Riwayat Imam Malik, Bukhari dan Muslim).
"Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh.
"Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif,"katanya.
Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang.
Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan.
Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah.
Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat.
Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot.
Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan.
"Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat,"katanya.
Jangan terkejut kerana solat boleh merawat Erektil Disfungsi (ED) atau lebih dikenali sebagai mati pucuk, masalah kesihatan yang lelaki amat takut.
Untuk lelaki normal, keupayaan seksual adalah tiga kali penegangan ketika tidur dan volum ketika ketegangan mesti lebih 200 peratus.
"Kajian dilakukan dengan mengukur zakar (pesakit diajar melakukan ukuran). Pada bulan pertama, tiada ketegangan langsung, tetapi selepas melakukan terapi selama dua bulan iaitu dengan melakukan solat tambahan, sudah ada ketegangan dan volum mencapai tahap normal,"katanya.
Beliau berkata, terapi adalah dengan cara melakukan solat sunat sebanyak tiga kali seminggu dengan setiap terapi sebanyak 12 rakaat atau kira-kira 30 minit
Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring..
"Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus," katanya.
Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung.
Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.-end-
Prof Dr Wan Abu Bakar bersama Dr Fatimah dan Ng Siew Chok dengan buku mengenai rahsia solat dari segi sains.
Profesor Dr Wan Abu Bakar Wan Abas - Aktiviti Otot
Beliau yang mengkaji aktiviti otot memberitahu manusia perlu sentiasa melakukan regangan dan senaman kerana otot menjadi lebih kuat apabila selalu digunakan.
Katanya, hasil kajian mendapati solat yang membabitkan gerakan tubuh seperti berdiri, tunduk dan bongkok menyamai senaman ringan.
"Kebanyakan otot serta sendi bergerak ketika solat. Umat Islam beruntung kerana solat yang wajib dilakukan setiap hari menyamai aktiviti senaman dan regangan yang memperkuatkan sistem otot dan fizikal tubuh,"katanya.
Malah, katanya solat sama seperti terapi fizikal yang jika dilakukan secara berterusan dan betul menghasilkan kesan positif terhadap tubuh.
Beliau berkata, kajian lebih teliti sedang dilakukan untuk mengenal pasti otot yang aktif ketika solat.
Ng Siew Chok - Isyarat Otak
Beliau berkata, perubahan kimia berlaku apabila otak aktif. Proses kimia yang menyebabkan pergerakan ion atau atom membawa cas elektrik boleh diukur menggunakan elektrod yang diletakkan pada kulit kepala. Sejenis alat, iaitu EEG (Electroencephalography) digunakan untuk mengukur isyarat otak daripada aktiviti elektrik.
"Gelombang otak mempunyai beberapa frekuensi irama yang dipengaruhi oleh keadaan fizikal dan emosi. Jenis gelombang otak Alfa (8-13 Hz) menunjukkan keadaan tenang," katanya
Walaupun bukan Islam, Siew Chok kagum terhadap hasil kajian yang dilakukannya apabila mendapati keadaan dan pemikiran orang selepas bersolat tenang dan menyamai keadaan selepas bangun tidur.
"Ada fenomena menarik dalam solat, iaitu keadaan berdiri seketika sebelum sujud sebagai peringkat paling tenang ketika bersolat. Saya bukan Islam dan diberitahu bahawa keadaan itu adalah tamakninah,"katanya.
Ketika itu, katanya isyarat alfa meningkat secara mendadak yang menunjukkan seseorang itu berada dalam keadaan tenang.
Siew Chok berkata, solat juga meningkatkan penumpuan terhadap sesuatu perkara dan memperkuatkan kuasa otak.
Sehubungan itu, katanya solat membolehkan seseorang itu menyediakan otak untuk lebih bersedia terhadap sesuatu cabaran yang perlu dihadapinya dalam aktiviti harian.
Dr Fatimah Ibrahim - Komposisi Tubuh
Beliau berkata, komposisi tubuh mengandungi empat komponen utama, iaitu tisu aktif, tisu tulang, komponen air dan lemak.
Beliau berkata, ada beberapa kaedah untuk mengukur komposisi tubuh, tetapi kajian itu menggunakan Analisis Penyepadanan Bio yang menghasilkan keputusan tepat, pantas dan selamat, berbanding pengambilan darah.
"Teknik ini tidak digunakan secara meluas di hospital negara ini, tetapi di Amerika Syarikat, teknik ini digunakan untuk menilai status penyakit seperti Aids, diabetes, demam denggi dan pelbagai penyakit kritikal lain,? katanya.
Dalam kajian ini, katanya model untuk mendapatkan komposisi tubuh terbaik adalah dengan melakukan lima perkara, iaitu solat lima kali sehari, memahami maksud bacaan dalam solat, solat berjemaah, rukuk dengan betul (90 darjah) dan melentikkan jari kaki ketika duduk antara sujud dan tahyat akhir.
Dr Fatimah berkata, orang yang tidak melakukan lima perkara ini mempunyai komposisi tubuh yang kurang baik.
Katanya, kajian mendapati secara keseluruhan orang yang solat berjemaah mempunyai kesihatan lebih baik berbanding yang bersolat secara bersendirian.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar bahawa Rasullullah bersabda: Sesungguhnya solat berjemaah adalah 27 kali ganda lebih afdal daripada solat bersendirian. (Riwayat Imam Malik, Bukhari dan Muslim).
"Kita mendapati apabila berjemaah, orang yang melakukan solat bersentuh bahu ke bahu. Tubuh manusia seperti bateri. Ketika bersolat, cas tubuh manusia mengalir seperti dalam litar dan akhirnya meneutralkan cas tubuh.
"Sebelum solat, ada orang yang penat dan ada yang tidak penat. Ketika solat, orang yang tidak penat dan mempunyai cas positif akan mengalirkan cas positif kepada orang yang letih dan mempunyai cas negatif,"katanya.
Katanya, ini yang menyebabkan orang yang bersolat jemaah mempunyai badan bertenaga dan lebih tenang.
Dr Fatimah berkata, solat tarawih dan berpuasa juga memberi kebaikan dan ini terbukti berdasarkan kajian yang dilakukan.
Sebelum Ramadan bermula, katanya komposisi badan diukur dan selepas 21 hari berpuasa, komposisi tubuh yang diukur semula mendapati keadaan tubuh sihat seperti kolesterol rendah akibat kadar pembakaran lemak yang meningkat serta paras glukos rendah.
Selain itu, katanya posisi tubuh (posture) dalam solat dapat mengubat sakit pinggang. Malah jika berjumpa doktor, pesakit disuruh melakukan senaman seperti berdiri dan membongkokkan tubuh yang menyamai gerakan solat.
Beliau berkata, keputusan positif itu adalah berdasarkan ukuran saintifik dengan meletakkan beberapa sensor (pengesan) di tulang belakang pesakit untuk melihat isyarat otot.
Katanya, hasil kajian mendapati pesakit yang mengikuti terapi solat selama sebulan, iaitu dengan membuat rukuk 90 darjah, sakit pinggangnya berkurangan.
"Ini membuktikan terapi solat boleh digunakan untuk merawat sakit pinggang. Kita akan menerbitkan buku kedua terapi solat yang bukan saja sesuai untuk wanita normal, tetapi untuk wanita mengandung. Bukan Islam juga boleh mengikuti terapi ini dengan melakukan senaman sama seperti gerakan solat,"katanya.
Jangan terkejut kerana solat boleh merawat Erektil Disfungsi (ED) atau lebih dikenali sebagai mati pucuk, masalah kesihatan yang lelaki amat takut.
Untuk lelaki normal, keupayaan seksual adalah tiga kali penegangan ketika tidur dan volum ketika ketegangan mesti lebih 200 peratus.
"Kajian dilakukan dengan mengukur zakar (pesakit diajar melakukan ukuran). Pada bulan pertama, tiada ketegangan langsung, tetapi selepas melakukan terapi selama dua bulan iaitu dengan melakukan solat tambahan, sudah ada ketegangan dan volum mencapai tahap normal,"katanya.
Beliau berkata, terapi adalah dengan cara melakukan solat sunat sebanyak tiga kali seminggu dengan setiap terapi sebanyak 12 rakaat atau kira-kira 30 minit
Selain itu, katanya antara hasil kajian yang menarik perhatian pakar sakit jantung ialah mengenai kadar denyutan jantung kerana selama ini, kajian saintifik lain menyatakan bahawa kadar denyutan jantung paling rendah adalah ketika berbaring..
"Kajian mendapati ketika solat, keadaan sujud mencatatkan kadar denyutan paling rendah dan lebih baik berbanding ketika baring. Ini menunjukkan posisi tubuh ketika solat adalah bagus," katanya.
Sehubungan itu, katanya kajian akan dilakukan dengan lebih meluas untuk melihat sama ada posisi tubuh ketika solat boleh merawat sakit jantung.
Katanya, pakar jantung gembira dengan hasil kajian itu kerana boleh memperkenalkan terapi solat kepada pesakit jantung untuk melakukan senaman. Ketika ini, setiap pesakit jantung perlu melakukan senaman selama 30 minit setiap hari.-end-
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN AKIDAH
Tiga perkara membatalkan akidah
IBN Jauzi berkata: “Sebahagian ulama berpendapat ayat yang sebelum ini telah dinasakhkan dengan pengecualian pada ayat ini, dan ini bukanlah dinamakan nasakh kerana pengecualian maksudnya mengeluarkan sebahagian dari semuanya yang membawa kepada takhsis.”
Sayid Qutub berkata: “Adapun orang-orang yang terus berdegil (di atas kesalahan mereka) dan tidak bertaubat sehingga peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) telah berakhir, maka mereka akan menghadapi laknat yang diancamkan kepada mereka sebelum ini dengan huraian yang lebih terperinci dan tegas lagi.”
Benarlah firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir, mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. (Al-Baqarah: 161-162)
Firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir. Sesungguhnya disyaratkan mati dalam kufur kerana hukumnya mengikut bagaimana keadaan mati.
Abu al-`Aliyah berkata: “Ini pada hari kiamat di mana orang kafir didirikan kemudian Allah melaknatnya seterusnya manusia dan malaikat juga melaknatnya. Inilah yang dinukilkan oleh Imam al-Baghawi di dalam tafsirnya.”
Sebenarnya terlalu banyak perkara yang boleh membawa kepada keluarnya seseorang dari daerah keimanan kepada kufur. Disebut secara umum di sini antara sebab-sebab tersebut:
Ulama berpendapat perkara yang membatalkan akidah (aqidah) dan iman terbahagi kepada tiga:
1. Iktikad.
2. Perbuatan.
3. Perkataan.
Ulama menyebut dalam kitab masing-masing secara terperinci jenis-jenis perkara di atas yang boleh mengeluarkan daripada daerah keimanan sehingga membawa kekufuran. Secara ringkasnya seperti berikut:
1. Beriktikad adanya Tuhan yang lain selain Allah atau kuasa yang setara dengannya.
2. Beriktikad makhluk boleh memberi kuasa.
3. Percaya kepada kuasa-kuasa yang lain daripada Allah, seperti jin dan lain-lain.
4. Melakukan perbuatan ibadah seperti orang kafir, contohnya tunduk dan patuh kepada berhala dan memakai salib dan sebagainya.
5. Menghina al-Quran.
6. Menghina Rasulullah s.a.w dan sunnahnya termasuk melukis karikatur yang menjatuhkan martabat Nabi Muhammad.
7. Menganggap syariat tidak sesuai pada zaman sekarang.
8. Menganggap undang-undang Islam sudah lapuk, kejam dan zalim.
9. Merasa syak dan ragu atas kebenaran Islam.
10. Menafikan perkara yang menjadi maklum dalam agama atau perkara yang diketahui umum.
Seterusnya firman Allah s.w.t: Mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya. Ayat ini yang dimaksudkan dengan laknat tiga wajah. Pertama, mereka melaknatnya di hari akhirat. Kedua, dikehendaki dengan manusia di sini ialah di kalangan orang yang beriman seperti pendapat Ibn Mas’ud, Qatadah dan Muqatil. Ketiga, bahawa laknat daripada orang yang ramai.
Firman Allah s.w..t: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Maksud kekal di dalamnya atau padanya ada dua pendapat. Pertama, kembali kepada laknat seperti pendapat Ibn Mas’ud dan Muqatil. Kedua, kembali kepada neraka.
Ayat ini tidak menyebut suatu azab yang lain dari laknat yang menyerkup mereka, malah ia menyifatkan laknat ini sebagai suatu azab yang tidak akan diringankan dari mereka dan tempoh azab itu tidak akan ditangguhkan.
Itulah azab yang mengecilkan segala azab yang lain. Itulah azab diusir, dibuang dan dilayan dengan kasar dan tiada hati yang menaruh belas kasihan, tiada mata yang memandang dengan simpati dan tiada lidah yang mengucap kata-kata hormat.
Mereka dikutuk, diusir dan dibuang oleh para hamba Allah dan oleh Tuhan sekalian hamba-Nya sama ada di bumi dan di alam al-Mala`ul-A’la. Inilah azab yang amat pedih dan amat menghinakan.
Firman Allah: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Balasan itu disebabkan mereka telah menutup pintu yang terbuka itu kepada diri mereka sendiri dan membiarkan peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) itu berakhir begitu sahaja, sedangkan mereka terus berdegil dengan sikap menyembunyikan kebenaran, memilih kekufuran dan kesesatan.
Iktibar dan pengajaran ayat:
1. Kebahagiaan yang hakiki ialah mati dalam husnu al-Khatimah apatah lagi diakhiri dengan kalimah tauhid.
2. Laknat yang datang daripada Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya menjadi dalil ia termasuk dalam dosa besar.
3. Beriman dengan hari balasan seperti adanya azab neraka adalah benar.
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN ISLAM
Takuti perkara membatalkan Islam
Setiap Muslim yang waras cara berfikirnya, akan sentiasa bertindak bersesuaian dengan ajaran yang ada dalam al-Quran dan apa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah s.a.w. Ini kerana kedua-dua sumber itu merupakan rujukan paling tepat dan benar untuk mendapatkan keredaan Allah SWT sekali gus melonjakkannya menjadi Muslim hakiki.
Kerana keyakinan yang ada dalam pemikiran Muslim yang baik itu, ialah bahawa kehidupannya tidak berakhir semasa hidup di dunia, malah ia berkesinambungan hingga ke hari akhirat, iaitu hari di mana seluruh makhluk bernama manusia akan berhimpun di Padang Mahsyar.
Sama ada manusia yang percaya kepada Allah, atau yang menentang-Nya, manusia bermana Islam, atau Kapitalis, Komunis, Sekular, Sosialis, Hindu, Buddha, Kristian, Yahudi, semua sekali akan dihadapkan depan Allah untuk diperhitung amalan-amalan mereka.
Yang mengikut, patuh serta tunduk kepada ajaran al-Quran dan menerima ajaran Rasulullah s.a.w. tanpa sebarang ragu dan pastinya akan diberi syafaat untuk memasuki syurga.
Sementara yang puluhan tahun hidup di dunia, kemudian memilih jalan kesesatan dengan mengamalkan pegangan akidah yang menyimpang jauh daripada Islam, sudah pasti mereka akan dihumban ke dalam api neraka.
Justeru, bagi mengekalkan iman, akidah, Islam pada tahap yang memberangsangkan, maka setiap Muslim itu perlu mengetahui perkara-perkara yang boleh membatalkan akidah, Islam, atau juga disebut dua kalimah syahadah bertujuan untuk menyelamatkan dirinya di akhirat bersama dengan Rasulullah s.a.w. Ia terlalu banyak untuk diperkatakan, tetapi dalam kesempatan ini, hanya beberapa perkara pokok sahaja disenaraikan.
Perkara-perkara yang membatalkan Islam
1. Terlibat pada perkara syirik atau mengadakan sekutu dalam beribadah kepada Allah.
2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai wasilah (perantara) dalam doa, syafa'at dan tawakkal.
3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, menyangsikan kekafiran mereka malah membenarkan keyakinan mereka.
4. Meyakini bahawa petunjuk selain petunjuk Nabi Muhammad s.a.w. adalah lebih sempurna dan lebih baik.
5. Membenci hal-hal yang berasal daripada ajaran Rasulullah s.a.w. walaupun mengamalkannya.
6. Mengolok-olok sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah s.a.w. seperti pahala atau balasan yang akan diterima.
7. Melakukan sihir, karena pelakunya dihukumi kafir.
8. Menyokong orang kafir serta memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi Muslimin.
9. Beranggapan bahawa manusia dengan mudah boleh terkeluar dari syari'at atau ajaran Nabi Muhammad s.a.w.
10. Berpaling dari agama Allah SWT baik kerana tidak mahu mempelajarinya atau kerana tidak mahu mengamalkannya.
11. Mengganggap suatu hukum atau undang-undang selainnya lebih baik daripada syari'at Rasulullah s.a.w. dan lebih mengutamakan hukum thaghot daripada hukum Rasulullah s.a.w. Apabila ada seseorang meyakini bahwa undang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik daripada syari'at Islam, maka ia telah kafir.
12. Apabila seseorang Muslim itu menganggap bahawa syari?at Islam sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, atau bahkan beranggapan bahawa agama Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dengan Rabbnya dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah duniawi. Demikian pula apabila seseorang memandang bahawa pelaksanaan syari'at Islam, misalnya masalah rajam dan qishash, sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban modern (atau Hak Asasi Manusia).
13. Begitu pula mereka yang beranggapan bahawa seseorang dibolehkan untuk tidak berhukum dengan hukum atau syari'at Allah SWT dalam hal kemasyarakatan dan hukum-hukum lainnya, maka ia telah kafir, meskipun belum sampai pada keyakinan bahawa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum Islam.
14. Bertawakal dan bergantung kepada selain daripada Allah.
15. Ingkar nikmat Allah sama ada yang terang atau yang sembunyi, yang mudah difikirkan atau yang memerlukan kajian.
16. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan selain daripada Allah kerana Allah tidak menyukainya.
17. Menggubal undang-undang mengikut kemahuan manusia bukan mengikut ketentuan Allah.
18. Menumpukan segala ketaatan kepada selain Allah dengan cara yang tidak disukai-Nya.
19. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak merujuk kepada hukum Allah dalam sesuatu perkara.
20. Benci atau menentang sesuatu perkara yang berhubung dengan Islam atau menbenci agama Islam seluruhnya.
21. Mencintai kehidupan dunia mengatasi kecintaan akhirat dan menjadikan dunia ini sebagai matlamat utama yang unggul dalam hidupnya.
22. Menghina sesuatu daripada kitab Allah atau sunnah Rasulullah s.a.w. atau orang-orang alim yang menegakkannya atau mempersendakan hukum-hukum daripada hukum Allah atau syiar-syiar Islam.
23. Menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan sebaliknya.
24. Tidak beriman dengan semua sumber-sumber (punca) hukum daripada kitab Allah dan As-Sunnah.
25. Melantik orang-orang kafir dan munafik menjadi pemimpin serta tidak mencintai orang-orang yang berakidah Islam dan mukmin.
26. Tidak beradab dalam pergaulan dengan Rasulullah s.a.w.
27. Rasa takut, lemah hati di dalam menegakkan Tauhidullah dan rasa lapang, terbuka dan riang dalam menegakkan perkara-perkara syirik.
28. Menyatakan bahawa al-Quran terdapat pertentangan di antara ayat yang dan isi yang terkandung di dalam ayat itu.
29.Tidak mengetahui tentang marifat Allah dan pengenalan yang jelas serta ingkar dengan sifat-sifat ketuhanan-Nya dan ingkar nama-nama-Nya.
30. Tidak mengetahui atau mengenali Rasul dengan betul atau menafikan adanya sifat-sifat yang terpuji yang diberikan oleh Allah kepadanya atau menghina sifat-sifat kepujian atau mengitiqad bahawa baginda adalah contoh utama bagi manusia.
31. Mengkafirkan orang yang mengucap dua kalimah syahadah serta tidak mengkafirkan orang yang telah ingkar syahadah dan tidak menghalalkan berperang dengan mereka.
32.Membuat sesuatu pekerjaan (ibadah) bukan kerana Allah, sujud dan tawaf berkiblatkan kepada selain Baitullah dengan niat mendekati Allah.
33. Banyak jenis syirik yang menggugurkan syahadatain yang dinamakan syirik kecil seperti mengerjakan solat kerana hendak mendapatkan pujian, bersedekah kerana sungutan orang atau supaya orang datang kepadanya seolah-olah dia berjihad iaitu supaya orang mengenang jasa dan namanya.
Dan banyak lagi yang perlu diketahui secara mendalam dan terperinci yang mesti digarap oleh setiap Muslim menerusi kuliah-kuliah akidah yang tidak boleh dipelajari secara santai, kerana ia merupakan asas dan benteng yang kuat daripada terjebak pada penentangan terhadap Allah sekali gus layak mendapat kutukan-Nya. - lanh
IBN Jauzi berkata: “Sebahagian ulama berpendapat ayat yang sebelum ini telah dinasakhkan dengan pengecualian pada ayat ini, dan ini bukanlah dinamakan nasakh kerana pengecualian maksudnya mengeluarkan sebahagian dari semuanya yang membawa kepada takhsis.”
Sayid Qutub berkata: “Adapun orang-orang yang terus berdegil (di atas kesalahan mereka) dan tidak bertaubat sehingga peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) telah berakhir, maka mereka akan menghadapi laknat yang diancamkan kepada mereka sebelum ini dengan huraian yang lebih terperinci dan tegas lagi.”
Benarlah firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir, mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya.
Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. (Al-Baqarah: 161-162)
Firman Allah s.w.t: Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati di dalam keadaan kafir. Sesungguhnya disyaratkan mati dalam kufur kerana hukumnya mengikut bagaimana keadaan mati.
Abu al-`Aliyah berkata: “Ini pada hari kiamat di mana orang kafir didirikan kemudian Allah melaknatnya seterusnya manusia dan malaikat juga melaknatnya. Inilah yang dinukilkan oleh Imam al-Baghawi di dalam tafsirnya.”
Sebenarnya terlalu banyak perkara yang boleh membawa kepada keluarnya seseorang dari daerah keimanan kepada kufur. Disebut secara umum di sini antara sebab-sebab tersebut:
Ulama berpendapat perkara yang membatalkan akidah (aqidah) dan iman terbahagi kepada tiga:
1. Iktikad.
2. Perbuatan.
3. Perkataan.
Ulama menyebut dalam kitab masing-masing secara terperinci jenis-jenis perkara di atas yang boleh mengeluarkan daripada daerah keimanan sehingga membawa kekufuran. Secara ringkasnya seperti berikut:
1. Beriktikad adanya Tuhan yang lain selain Allah atau kuasa yang setara dengannya.
2. Beriktikad makhluk boleh memberi kuasa.
3. Percaya kepada kuasa-kuasa yang lain daripada Allah, seperti jin dan lain-lain.
4. Melakukan perbuatan ibadah seperti orang kafir, contohnya tunduk dan patuh kepada berhala dan memakai salib dan sebagainya.
5. Menghina al-Quran.
6. Menghina Rasulullah s.a.w dan sunnahnya termasuk melukis karikatur yang menjatuhkan martabat Nabi Muhammad.
7. Menganggap syariat tidak sesuai pada zaman sekarang.
8. Menganggap undang-undang Islam sudah lapuk, kejam dan zalim.
9. Merasa syak dan ragu atas kebenaran Islam.
10. Menafikan perkara yang menjadi maklum dalam agama atau perkara yang diketahui umum.
Seterusnya firman Allah s.w.t: Mereka ditimpa laknat Allah dan laknat para malaikat dan manusia seluruhnya. Ayat ini yang dimaksudkan dengan laknat tiga wajah. Pertama, mereka melaknatnya di hari akhirat. Kedua, dikehendaki dengan manusia di sini ialah di kalangan orang yang beriman seperti pendapat Ibn Mas’ud, Qatadah dan Muqatil. Ketiga, bahawa laknat daripada orang yang ramai.
Firman Allah s.w..t: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Maksud kekal di dalamnya atau padanya ada dua pendapat. Pertama, kembali kepada laknat seperti pendapat Ibn Mas’ud dan Muqatil. Kedua, kembali kepada neraka.
Ayat ini tidak menyebut suatu azab yang lain dari laknat yang menyerkup mereka, malah ia menyifatkan laknat ini sebagai suatu azab yang tidak akan diringankan dari mereka dan tempoh azab itu tidak akan ditangguhkan.
Itulah azab yang mengecilkan segala azab yang lain. Itulah azab diusir, dibuang dan dilayan dengan kasar dan tiada hati yang menaruh belas kasihan, tiada mata yang memandang dengan simpati dan tiada lidah yang mengucap kata-kata hormat.
Mereka dikutuk, diusir dan dibuang oleh para hamba Allah dan oleh Tuhan sekalian hamba-Nya sama ada di bumi dan di alam al-Mala`ul-A’la. Inilah azab yang amat pedih dan amat menghinakan.
Firman Allah: Mereka kekal di dalam laknat itu dan azab itu tidak akan diringankan dan tidak pula diberi tempoh kelonggaran. Balasan itu disebabkan mereka telah menutup pintu yang terbuka itu kepada diri mereka sendiri dan membiarkan peluang itu terlepas dari tangannya dan tempoh (yang diberikan Allah) itu berakhir begitu sahaja, sedangkan mereka terus berdegil dengan sikap menyembunyikan kebenaran, memilih kekufuran dan kesesatan.
Iktibar dan pengajaran ayat:
1. Kebahagiaan yang hakiki ialah mati dalam husnu al-Khatimah apatah lagi diakhiri dengan kalimah tauhid.
2. Laknat yang datang daripada Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya menjadi dalil ia termasuk dalam dosa besar.
3. Beriman dengan hari balasan seperti adanya azab neraka adalah benar.
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN ISLAM
Takuti perkara membatalkan Islam
Setiap Muslim yang waras cara berfikirnya, akan sentiasa bertindak bersesuaian dengan ajaran yang ada dalam al-Quran dan apa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah s.a.w. Ini kerana kedua-dua sumber itu merupakan rujukan paling tepat dan benar untuk mendapatkan keredaan Allah SWT sekali gus melonjakkannya menjadi Muslim hakiki.
Kerana keyakinan yang ada dalam pemikiran Muslim yang baik itu, ialah bahawa kehidupannya tidak berakhir semasa hidup di dunia, malah ia berkesinambungan hingga ke hari akhirat, iaitu hari di mana seluruh makhluk bernama manusia akan berhimpun di Padang Mahsyar.
Sama ada manusia yang percaya kepada Allah, atau yang menentang-Nya, manusia bermana Islam, atau Kapitalis, Komunis, Sekular, Sosialis, Hindu, Buddha, Kristian, Yahudi, semua sekali akan dihadapkan depan Allah untuk diperhitung amalan-amalan mereka.
Yang mengikut, patuh serta tunduk kepada ajaran al-Quran dan menerima ajaran Rasulullah s.a.w. tanpa sebarang ragu dan pastinya akan diberi syafaat untuk memasuki syurga.
Sementara yang puluhan tahun hidup di dunia, kemudian memilih jalan kesesatan dengan mengamalkan pegangan akidah yang menyimpang jauh daripada Islam, sudah pasti mereka akan dihumban ke dalam api neraka.
Justeru, bagi mengekalkan iman, akidah, Islam pada tahap yang memberangsangkan, maka setiap Muslim itu perlu mengetahui perkara-perkara yang boleh membatalkan akidah, Islam, atau juga disebut dua kalimah syahadah bertujuan untuk menyelamatkan dirinya di akhirat bersama dengan Rasulullah s.a.w. Ia terlalu banyak untuk diperkatakan, tetapi dalam kesempatan ini, hanya beberapa perkara pokok sahaja disenaraikan.
Perkara-perkara yang membatalkan Islam
1. Terlibat pada perkara syirik atau mengadakan sekutu dalam beribadah kepada Allah.
2. Menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai wasilah (perantara) dalam doa, syafa'at dan tawakkal.
3. Tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, menyangsikan kekafiran mereka malah membenarkan keyakinan mereka.
4. Meyakini bahawa petunjuk selain petunjuk Nabi Muhammad s.a.w. adalah lebih sempurna dan lebih baik.
5. Membenci hal-hal yang berasal daripada ajaran Rasulullah s.a.w. walaupun mengamalkannya.
6. Mengolok-olok sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah s.a.w. seperti pahala atau balasan yang akan diterima.
7. Melakukan sihir, karena pelakunya dihukumi kafir.
8. Menyokong orang kafir serta memberikan bantuan dan pertolongan kepada orang musyrik untuk memerangi Muslimin.
9. Beranggapan bahawa manusia dengan mudah boleh terkeluar dari syari'at atau ajaran Nabi Muhammad s.a.w.
10. Berpaling dari agama Allah SWT baik kerana tidak mahu mempelajarinya atau kerana tidak mahu mengamalkannya.
11. Mengganggap suatu hukum atau undang-undang selainnya lebih baik daripada syari'at Rasulullah s.a.w. dan lebih mengutamakan hukum thaghot daripada hukum Rasulullah s.a.w. Apabila ada seseorang meyakini bahwa undang-undang yang dibuat manusia lebih utama dan lebih baik daripada syari'at Islam, maka ia telah kafir.
12. Apabila seseorang Muslim itu menganggap bahawa syari?at Islam sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, atau bahkan beranggapan bahawa agama Islam hanya menyangkut hubungan ritual antara hamba dengan Rabbnya dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah duniawi. Demikian pula apabila seseorang memandang bahawa pelaksanaan syari'at Islam, misalnya masalah rajam dan qishash, sudah tidak sesuai lagi dengan peradaban modern (atau Hak Asasi Manusia).
13. Begitu pula mereka yang beranggapan bahawa seseorang dibolehkan untuk tidak berhukum dengan hukum atau syari'at Allah SWT dalam hal kemasyarakatan dan hukum-hukum lainnya, maka ia telah kafir, meskipun belum sampai pada keyakinan bahawa hukum yang dianutnya lebih utama dari hukum Islam.
14. Bertawakal dan bergantung kepada selain daripada Allah.
15. Ingkar nikmat Allah sama ada yang terang atau yang sembunyi, yang mudah difikirkan atau yang memerlukan kajian.
16. Bekerja atau berkhidmat dengan tujuan selain daripada Allah kerana Allah tidak menyukainya.
17. Menggubal undang-undang mengikut kemahuan manusia bukan mengikut ketentuan Allah.
18. Menumpukan segala ketaatan kepada selain Allah dengan cara yang tidak disukai-Nya.
19. Menjalankan hukum selain dari hukum Allah atau tidak merujuk kepada hukum Allah dalam sesuatu perkara.
20. Benci atau menentang sesuatu perkara yang berhubung dengan Islam atau menbenci agama Islam seluruhnya.
21. Mencintai kehidupan dunia mengatasi kecintaan akhirat dan menjadikan dunia ini sebagai matlamat utama yang unggul dalam hidupnya.
22. Menghina sesuatu daripada kitab Allah atau sunnah Rasulullah s.a.w. atau orang-orang alim yang menegakkannya atau mempersendakan hukum-hukum daripada hukum Allah atau syiar-syiar Islam.
23. Menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan sebaliknya.
24. Tidak beriman dengan semua sumber-sumber (punca) hukum daripada kitab Allah dan As-Sunnah.
25. Melantik orang-orang kafir dan munafik menjadi pemimpin serta tidak mencintai orang-orang yang berakidah Islam dan mukmin.
26. Tidak beradab dalam pergaulan dengan Rasulullah s.a.w.
27. Rasa takut, lemah hati di dalam menegakkan Tauhidullah dan rasa lapang, terbuka dan riang dalam menegakkan perkara-perkara syirik.
28. Menyatakan bahawa al-Quran terdapat pertentangan di antara ayat yang dan isi yang terkandung di dalam ayat itu.
29.Tidak mengetahui tentang marifat Allah dan pengenalan yang jelas serta ingkar dengan sifat-sifat ketuhanan-Nya dan ingkar nama-nama-Nya.
30. Tidak mengetahui atau mengenali Rasul dengan betul atau menafikan adanya sifat-sifat yang terpuji yang diberikan oleh Allah kepadanya atau menghina sifat-sifat kepujian atau mengitiqad bahawa baginda adalah contoh utama bagi manusia.
31. Mengkafirkan orang yang mengucap dua kalimah syahadah serta tidak mengkafirkan orang yang telah ingkar syahadah dan tidak menghalalkan berperang dengan mereka.
32.Membuat sesuatu pekerjaan (ibadah) bukan kerana Allah, sujud dan tawaf berkiblatkan kepada selain Baitullah dengan niat mendekati Allah.
33. Banyak jenis syirik yang menggugurkan syahadatain yang dinamakan syirik kecil seperti mengerjakan solat kerana hendak mendapatkan pujian, bersedekah kerana sungutan orang atau supaya orang datang kepadanya seolah-olah dia berjihad iaitu supaya orang mengenang jasa dan namanya.
Dan banyak lagi yang perlu diketahui secara mendalam dan terperinci yang mesti digarap oleh setiap Muslim menerusi kuliah-kuliah akidah yang tidak boleh dipelajari secara santai, kerana ia merupakan asas dan benteng yang kuat daripada terjebak pada penentangan terhadap Allah sekali gus layak mendapat kutukan-Nya. - lanh
TANDA-TANDA SUAMI DAN ISTERI YANG NUSYUZ(DERHAKA)
Perkara ini boleh menimbulkan perbalahan dan pergaduhan lebih besar sehingga sesetengahnya berakhir dengan perceraian.
Dalam hal ini, terkadang isteri bersikap agresif sehingga meninggi suara, membantah dan melawan kehendak suaminya tanpa sebab munasabah mengikut hukum syarak.
Perkara ini disebut sebagai nusyuz yang juga boleh dikategorikan sebagai derhaka.
Apabila ia berlaku, gugurlah hak isteri untuk mendapatkan nafkah sehinggalah dia bertaubat.
Bagaimanapun, hukuman nusyuz tidaklah sewenang-wenangnya terletak pada suami tetapi ia hendaklah dirujuk ke mahkamah supaya pihak wanita mendapat pembelaan dan tidak teraniaya.
Dalam pada itu, apabila menyebut nusyuz, ia kerap diletakkan kepada wanita semata-mata. Sebenarnya, nusyuz dibahagikan kepada dua iaitu nusyuz isteri dan nusyuz suami.
Di antara sebab berlakunya nusyuz pada pihak isteri ialah:
Apabila disuruh menutup aurat dia enggan berbuat demikian.
Enggan tinggal serumah dengan suami.
Keluar rumah tanpa keizinan suami.
Enggan menunaikan kewajipan sebagai seorang Islam, seperti mendirikan solat dan sebagainya.
Menjauhkan diri daripada suami.
Enggan memenuhi kemahuan suami kecuali yang ditegah dan tidak mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada suami.
Tidak memelihara kehormatan.
Tidak menjaga amanah suami.
Tidak merahsiakan perhubungan suami isteri.
Di antara sebab berlakunya nusyuz di pihak suami pula ialah:
Mengabaikan tanggungjawab dalam pemberian nafkah.
Mengabaikan penyediaan tempat tinggal yang sesuai.
Tidak memberikan perlindungan yang sewajarnya terhadap rumah tangga, isteri dan anak-anak.
Tidak memberikan nafkah kepada anak.
Tidak bertanggungjawab terhadap kesihatan isteri dan anak-anak.
Tidak memberi sepenuh kasih sayang terhadap anak dan isteri.
Melupakan tanggungjawab sebagai pemimpin kepada isteri bagi mendapatkan keredaan Allah.
Mengabaikan pelajaran dan didikan akhlak anak selaras dengan kehendak Islam.
Tidak memelihara kehormatan isteri.
Tidak memberi nafkah batin kepada isteri.
Apabila suami berkahwin lebih dari satu ia tidak berlaku adil.
Setiap yang akan berlaku pasti ada tanda-tandanya, begitu juga dengan nusyuz di mana ada tiga tahap.
Tahap pertama (amara’), contohnya jika dulu isteri menjawab dengan suara yang lembut, “Yang, “Ya bang” kini jawapan itu berubah kasar. Jika dulu isteri menyambut kepulangan suami di muka pintu atau segera dibukakan pintu pagar tapi kini tidak lagi.
Pada tahap kedua (shiqa’) pula, situasi berlaku apabila suami atau isteri diibaratkan seperti anjing dan kucing.
Mereka sering kali bergaduh dan tidak boleh bertentang mata, manakala tingkah laku juga bertukar menjadi kasar, contohnya menghempas pintu atau apabila dipanggil tidak menjawab.
Apabila berada pada tahap ini tindakan yang bijak haruslah diambil jika tidak ia amat berbahaya. Ibarat api dalam sekam.
Pada tahap ketiga (dara’) pula amat serius kerana membabitkan keganasan.
Dalam keadaan berkenaan, tindakan undang-undang boleh diambil mengikut Kanun Keseksaan
(p/s:ptikan dr blog IBNU MUSLIM.trima ksih kpd Ustaz Naim)
Dalam hal ini, terkadang isteri bersikap agresif sehingga meninggi suara, membantah dan melawan kehendak suaminya tanpa sebab munasabah mengikut hukum syarak.
Perkara ini disebut sebagai nusyuz yang juga boleh dikategorikan sebagai derhaka.
Apabila ia berlaku, gugurlah hak isteri untuk mendapatkan nafkah sehinggalah dia bertaubat.
Bagaimanapun, hukuman nusyuz tidaklah sewenang-wenangnya terletak pada suami tetapi ia hendaklah dirujuk ke mahkamah supaya pihak wanita mendapat pembelaan dan tidak teraniaya.
Dalam pada itu, apabila menyebut nusyuz, ia kerap diletakkan kepada wanita semata-mata. Sebenarnya, nusyuz dibahagikan kepada dua iaitu nusyuz isteri dan nusyuz suami.
Di antara sebab berlakunya nusyuz pada pihak isteri ialah:
Apabila disuruh menutup aurat dia enggan berbuat demikian.
Enggan tinggal serumah dengan suami.
Keluar rumah tanpa keizinan suami.
Enggan menunaikan kewajipan sebagai seorang Islam, seperti mendirikan solat dan sebagainya.
Menjauhkan diri daripada suami.
Enggan memenuhi kemahuan suami kecuali yang ditegah dan tidak mencurahkan sepenuh kasih sayang kepada suami.
Tidak memelihara kehormatan.
Tidak menjaga amanah suami.
Tidak merahsiakan perhubungan suami isteri.
Di antara sebab berlakunya nusyuz di pihak suami pula ialah:
Mengabaikan tanggungjawab dalam pemberian nafkah.
Mengabaikan penyediaan tempat tinggal yang sesuai.
Tidak memberikan perlindungan yang sewajarnya terhadap rumah tangga, isteri dan anak-anak.
Tidak memberikan nafkah kepada anak.
Tidak bertanggungjawab terhadap kesihatan isteri dan anak-anak.
Tidak memberi sepenuh kasih sayang terhadap anak dan isteri.
Melupakan tanggungjawab sebagai pemimpin kepada isteri bagi mendapatkan keredaan Allah.
Mengabaikan pelajaran dan didikan akhlak anak selaras dengan kehendak Islam.
Tidak memelihara kehormatan isteri.
Tidak memberi nafkah batin kepada isteri.
Apabila suami berkahwin lebih dari satu ia tidak berlaku adil.
Setiap yang akan berlaku pasti ada tanda-tandanya, begitu juga dengan nusyuz di mana ada tiga tahap.
Tahap pertama (amara’), contohnya jika dulu isteri menjawab dengan suara yang lembut, “Yang, “Ya bang” kini jawapan itu berubah kasar. Jika dulu isteri menyambut kepulangan suami di muka pintu atau segera dibukakan pintu pagar tapi kini tidak lagi.
Pada tahap kedua (shiqa’) pula, situasi berlaku apabila suami atau isteri diibaratkan seperti anjing dan kucing.
Mereka sering kali bergaduh dan tidak boleh bertentang mata, manakala tingkah laku juga bertukar menjadi kasar, contohnya menghempas pintu atau apabila dipanggil tidak menjawab.
Apabila berada pada tahap ini tindakan yang bijak haruslah diambil jika tidak ia amat berbahaya. Ibarat api dalam sekam.
Pada tahap ketiga (dara’) pula amat serius kerana membabitkan keganasan.
Dalam keadaan berkenaan, tindakan undang-undang boleh diambil mengikut Kanun Keseksaan
(p/s:ptikan dr blog IBNU MUSLIM.trima ksih kpd Ustaz Naim)
KEAJAIBAN SELAWAT
1) Sabda Rasullah SAW : Barangsiapa yang berselawat keatasku sekali,nescaya Allah akan turunkan rahmat keatasnya 10 kali ganda - (HR Muslim.)
2) Allah akan hapuskan dosa2 kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat fardu.
3) Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari, insyaAllah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @ wanita.
4) Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7 kali pada air dan minum. Insya Allah, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.
5) Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.
6) Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.
7) Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.
8) Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.
9) Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki, dan sebagainya dalm dirinya.
10) Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada malam Jumaat, InsyaAllah akan beroleh kebahagiaan samada di dunia mahupun di akhirat.
11) Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat fardu kerana Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi lebih disenangi di kalangan orang lain.
12) Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
13) Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia berusaha mencari keredhaanNya.
14) Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah, lebih-lebih lagi pada saat
kita menghadapi kesukaran hidup.
15) Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali setiap selesai solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.
16) Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.
17) Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.
18) Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.
19) Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan Allah.
20) Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali selama 7 Jumaat berturut2, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW.
21) Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari.
22) Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari Jumaat, InsyaAllah akan dihapuskan dosa2 kecil seseorang.
23) Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, Allah akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya.
24) Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana Allah itu Maha Luas
rahmatnya.
25) Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit berbahaya yang lain.
26) Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2 rakaat mampu menghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan Allah akan hajatnya.
27) Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib.
28) Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang berterusan.
29) Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya - HR Abu Naim.
30) Sabda Nabii SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku 10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat - HR Thabrani
2) Allah akan hapuskan dosa2 kecil dengan kita mengamalkan berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat fardu.
3) Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari, insyaAllah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @ wanita.
4) Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7 kali pada air dan minum. Insya Allah, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.
5) Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.
6) Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.
7) Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.
8) Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.
9) Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki, dan sebagainya dalm dirinya.
10) Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada malam Jumaat, InsyaAllah akan beroleh kebahagiaan samada di dunia mahupun di akhirat.
11) Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat fardu kerana Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi lebih disenangi di kalangan orang lain.
12) Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh ketenangan fikiran.
13) Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana hitungannya setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia berusaha mencari keredhaanNya.
14) Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah, lebih-lebih lagi pada saat
kita menghadapi kesukaran hidup.
15) Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali setiap selesai solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.
16) Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.
17) Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.
18) Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.
19) Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan Allah.
20) Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali selama 7 Jumaat berturut2, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan) daripada baginda SAW.
21) Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari.
22) Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari Jumaat, InsyaAllah akan dihapuskan dosa2 kecil seseorang.
23) Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari, Allah akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-sangka baginya.
24) Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan zikir, termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana Allah itu Maha Luas
rahmatnya.
25) Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit berbahaya yang lain.
26) Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2 rakaat mampu menghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan Allah akan hajatnya.
27) Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib.
28) Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang berterusan.
29) Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya - HR Abu Naim.
30) Sabda Nabii SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku 10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat - HR Thabrani
Wanita Mengumpat Sukar Di kapan
Sebagai bilal pengurusan jenazah, banyak pengalaman yang telah saya tempuhi. Ada di antaranya yang cukup menyedihkan. Tidak kurang juga yang benar-benar memberi keinsafan. Salah satu daripada pengalaman-pengalam an itu membabitkan masalah kain kapan tidak muat pada hal mayat yang hendak di kapankan bersaiz kecil. Ini bertentangan dengan satu lagi mayat yang saya uruskan, di mana kain kapannya mencukupi walapun orangnya berbadan tinggi Dan gemuk. Sepanjang pengelaman saya dalam pengurusan jenazah sejak lebih 30 tahun lalu, saya mengunakan kain kapan sebanyak 24 ela untuk mengapankan mayat. Jumlah itu selalunya mencukupi tidak kira sama Ada mayat bersaiz besar atau kecil, gemuk atau kurus.
Tetapi sewaktu menguruskan satu jenazah di negeri Selangor beberapa tahun lalu, kain kapan sebanyak 24 ela yang saya sediakan itu tidak mencukupi pada hal mayatnya kecil sahaja. Mayat itu berkeadaan biasa, berbadan kurus dengan ketinggian lebih kurang lima kaki. Saya diberitahu arwah meninggal dunia kerana sakit jantung. Orangnya sudah tua,
Umurnya sekitar 60-an.
Seperti biasa sebelum memandikan mayat, saya memotong dahulu kain kapannya sebanyak tiga keping. Panjangnya mengikut ketinggian arwah kemudian di tambah satu hasta di hujung kepala Dan satu hasta di hujung kaki. Selepas semuanya siap disusun, saya mula memandikan arwah dengan bantuan adik saya, Rafeah.
Tiada keanehan ketara berlaku semasa arwah di mandikan, cuma mukanya agak kuning Dan najisnya, Maha Suci Allah amat banyak. Makin dikorek makin banyak yang keluar.
"He, Ada lagi najis", kata adik saya Rafeah kehairanan. Selalunya tidak sampai setengah jam, najis sudah habis keluar tetapi yang ini, lebih 45 minit baru habis. Setelah lebih dua jam berlalu, baru selesai tugas kami memandikan mayat itu. Selalunya satu setengah jam sudah mencukupi.Bila semuanya sudah bersih, arwah dipindahkan untuk dikapan... Sebaik
Sahaja arwah diletakkan ke atas kain kapan, saya terperanjat besar bila mendapati kain putih yang saya sediakan tadi tidak muat. Entah macam mana kain kapan di hujung kepala Dan di hujung kakinya cuma tinggal satu jari sahaja.
"He, kenapa tak cukup. Takkan salah potong", saya berkata pada adik saya. Wajahnya turut berkerut kehairanan bila mendapati kain kapan yang kami sediakan itu tidak muat. Kami berdua sama-sama bingung Dan bertanya-tanya di mana silapnya.
Nak katakan saya tersalah ukur semasa memotong tadi, mustahil. Rafeah sendiri menyaksikan Dan membantu saya memotong kain itu. Sudah bertahun-tahun kami berdua melakukan perkerjaan ini, tidak mungkin kami tersalah potong. Nak katakan pembekal kain bersalah ukur, juga tidak mungkin. Sebelum memotong, kami mengukur terlebih dahulu kain kapan itu Dan mendapatinya cukup 24 ela.
Setiap kali berlaku kematian, orang yang sama itulah yang membekalkan kain kapan kepada saya. Tidak mungkin dia tersalah ukur. Saya mula berkecimpung dalam pengurusan jenazah sejak berusia 17 tahun lagi. Waktu itu saya mengikut nenek saya menguruskan jenazah di kawasan Klang sebelum di lantik sebagai bilal pengurusan jenazah wanita oleh Jabatan Agama Islam Selangor pada tahun 1973.
Sepanjang tempoh pembabitan saya dalam bidang itu, inilah kali pertama saya berdepan dengan masalah kain kapan tidak muat. Mungkin inilah yang dikatakan habuan Dan bahagian masing-masing. Entah apa amalan arwah semasa hayatnya hanya Tuhan sahaja yang mengetahui. Semoga Tuhan mengampunkan segala dosanya Dan mencucuri rahmat di atas rohnya.
Untuk menambah kain putih yang lain, dah tak Ada . Kain yang saya bawa itu semuanya sudah di pakai, tiada lagi saki-bakinya. Mahu tak mahu mayat arwah dikapankan juga menggunakan apa yang Ada . Maha Suci Allah, saya sekali lagi teperanjat beser bila mendapati kain kapan itu tidak mencukupi untuk membungkus mayat arwah. Bahagian tengahnya ternganga seperti membungkus nasi lemak. Selalunya kain kapan yang saya sediakan boleh menutup hingga ke bahagian tepi... Puas saya tarik untuk Cuba menutup bahagian yang ternganga tetapi gagal. Untuk mengatasi masalah itu, saya terpaksa menggunakan kapas untuk menutup bahagian yang ternganga sebelum mengikatnya kemas-kemas.
Sebaik sahaja selesai kerja-kerja mengapan, arwah disembahyangkan kemudian dibawa ke tanah perkuburan. Dan dengan itu selesailah kewajiban saya. Namun cerita-cerita daripada salah seorang yang membantu kerja-kerja pengebumian jenazah membuatkan diri saya menjadi bertambah bingung.
Menurutnya, semasa jenazah hendak dikebumikan, satu keanehan berlaku yang benar-benar memberi keinsafan kepada sesiapa sahaja yang hadir.Ketika jenazah diturunkan, liang lahad yang disediakan didapati tidak cukup panjang hingga menyebabkan bahagian kaki jenazah membengkok. Akibatnya, jenazah terpaksa ditarik naik Dan liang lahad digali semula. Bila kubur siap di gali, jenazah diturunkan untuk kali kedua. Allah Maha Besar, liang lahad masih sempit walaupun telah digali melebihi enam kaki. Setiap yang hadir bertambah hairan. Apakah amalannya hingga diseksa begitu rupa?
Jenazah dinaikkan semula Dan liang lahad ditebuk lagi untuk kali ketiga. Bila selesai kerja-kerja menggali, jenazah diturunkan. Alhamdulillah, cubaan kali ketiga berjaya Dan jenazah akhirnya selamat dikebumikan. Masing-masing menghembus nafas lega.
Apa yang berlaku pada jenazah itu memanglah menyedihkan. Saya sendiri tertanya-tanya bagaimana kain kapan yang saya bawa itu tidak muat dengannya. Untuk memastikan kedudukan sebenarnya, saya pergi ke kedai yang membekalkan kain kapan kepada saya untuk bertanya berapa banyak kain putih yang dibekalkan kepada saya. Jika betul 24 ela,kenapa kain itu tidak cukup sedangkan mayat yang dikapankan bersaiz kecil.
Jawapan yang diberikan oleh pekedai itu menyedarkan saya tentang kebesaran Allah. Menurutnya, kain putih yang dibekalkan kepada saya sama seperti kebiasaannya, ia itu 24 ela. Jika kain itu tidak mencukupi itu bukanlah salah sesiapa sebaliknya merupakan ketentuan Allah. Maha Suci Allah Allah, memang benar apa yang dinyatakan oleh pekedai itu. Apa yang berlaku ke atas jenazah itu merupakan balasan daripada Allah. Mungkin
ada di antara amalan-amalannya yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Entah apa yang dilakukan oleh allahyarham semasa hayatnya, wallahualam, hanya Tuhan sahaja yang mengetahuinnya.
Tetapi daripada cerita-cerita yang saya dengar, arwah dikatakan menpunyai tabiat buruk - suka mengumpat dan mengatakan orang. Tidak cukup dengan itu, arwah juga dikatakan suka mengambil tahu urusan orang serta gemar membawa mulut dari rumah ke rumah. Bukanlah niat saya untuk membongkarkan keburukan arwah tetapi sekadar memberi nasihat. Semoga apa yang berlaku menjadi pengajaran dan memberi pedoman dan iktibar mereka yang masih hidup. Hindarkan perkara-perkara keji demi kesejahteraan kita sendiri. Pengalaman yang cukup menginsafkan itu jauh berbeza dengan apa yang saya lalui semasa menguruskan satu lagi jenazah kira-kira sebulan kemudian.
Orangnya saya kenal, berbadan gemuk dan berusia sekitar 50-an.. Punca kematiannya ialah darah tinggi. Sewaktu menatap jenazahnya untuk kali petama, saya mendapati mukanya tenang dan jernih. Walaupun bertubuh besar, tetapi Maha Suci Allah, badannya lembut dan ringan. Saya dan adik saya Rafeah tidak mengalami sebarang masalah untuk mengalih-alihkan badannya. Najisnya tak ada langsung. Puas kami menekan dan mengorek, tetapi tiada sebarang kesan najis.
"Bersih betul mayat ini", saya berbisik kepada Rafeah. Tiada langsung kesan kotoran pada tubuhnya, seolah-olah dirinya telah dibersihkan sebelum menghembus nafas terakhir. Seronok betul kami menguruskannya. Mayat itu selesai dimandikan dalam tempoh tidak sampai sejam. Sewaktu hendak mengapan jenazah, kami berdua pada mulanya di selubungi kebimbangan takut-takut peristiwa kain kapan tidak muat berulang lagi.
Maklumlah, sedangkan jenazah kecil pun tak muat inikan pula jenezah yang besar. Tetapi syukur alhamdulillah, kain kapan yang kami bawa sebanyak 24 ela itu cukup untuk menutupi seluruh bahagian. Selesai kerja-kerja mengapan jenazah disembayangkan...
Kerana terlalu ramai yang hadir, jenazah disembahyangkan dua kali.. Kali pertama di rumah dan kali kedua di masjid. Jenazah akhirnya dibawa ketanah perkuburan dan selamat dikebumikan. Perjalanan lancar tanpa sebarang halangan. Saya sendiri berasa seronok menguruskannya. Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa dan Maha Mengetahui.
Arwah memang dikenali di kalangan penduduk-penduduk kampungnya sebagai seorang yang kuat beribadat. Sifatnya yang suka bersedekah dan menolong orang ternyata mendapat balasan yang setimpal. Keadaannya jauh berbeza dengan jenazah kurus yang tidak muat kain kapannya. Bukan menghina atau mencaci tetapi itulah hakikatnya.
Perbezaan itu jelas menunjukkan betapa pentingnya kita hidup berlandaskan agama. Buatlah apa yang disuruh dan tegah apa yang di larang, insya-Allah selamat didunia dan akhirat.
P/s: Kepada Kaum Hawa janganlah cepat melatah,
jadikan ia sebagai pengajaran. Sebar2kanlah kepada saudara mara anda dan sesama umat islam ...nauzubillah.......sama2lah kita memperbaiki diri kita.
Tetapi sewaktu menguruskan satu jenazah di negeri Selangor beberapa tahun lalu, kain kapan sebanyak 24 ela yang saya sediakan itu tidak mencukupi pada hal mayatnya kecil sahaja. Mayat itu berkeadaan biasa, berbadan kurus dengan ketinggian lebih kurang lima kaki. Saya diberitahu arwah meninggal dunia kerana sakit jantung. Orangnya sudah tua,
Umurnya sekitar 60-an.
Seperti biasa sebelum memandikan mayat, saya memotong dahulu kain kapannya sebanyak tiga keping. Panjangnya mengikut ketinggian arwah kemudian di tambah satu hasta di hujung kepala Dan satu hasta di hujung kaki. Selepas semuanya siap disusun, saya mula memandikan arwah dengan bantuan adik saya, Rafeah.
Tiada keanehan ketara berlaku semasa arwah di mandikan, cuma mukanya agak kuning Dan najisnya, Maha Suci Allah amat banyak. Makin dikorek makin banyak yang keluar.
"He, Ada lagi najis", kata adik saya Rafeah kehairanan. Selalunya tidak sampai setengah jam, najis sudah habis keluar tetapi yang ini, lebih 45 minit baru habis. Setelah lebih dua jam berlalu, baru selesai tugas kami memandikan mayat itu. Selalunya satu setengah jam sudah mencukupi.Bila semuanya sudah bersih, arwah dipindahkan untuk dikapan... Sebaik
Sahaja arwah diletakkan ke atas kain kapan, saya terperanjat besar bila mendapati kain putih yang saya sediakan tadi tidak muat. Entah macam mana kain kapan di hujung kepala Dan di hujung kakinya cuma tinggal satu jari sahaja.
"He, kenapa tak cukup. Takkan salah potong", saya berkata pada adik saya. Wajahnya turut berkerut kehairanan bila mendapati kain kapan yang kami sediakan itu tidak muat. Kami berdua sama-sama bingung Dan bertanya-tanya di mana silapnya.
Nak katakan saya tersalah ukur semasa memotong tadi, mustahil. Rafeah sendiri menyaksikan Dan membantu saya memotong kain itu. Sudah bertahun-tahun kami berdua melakukan perkerjaan ini, tidak mungkin kami tersalah potong. Nak katakan pembekal kain bersalah ukur, juga tidak mungkin. Sebelum memotong, kami mengukur terlebih dahulu kain kapan itu Dan mendapatinya cukup 24 ela.
Setiap kali berlaku kematian, orang yang sama itulah yang membekalkan kain kapan kepada saya. Tidak mungkin dia tersalah ukur. Saya mula berkecimpung dalam pengurusan jenazah sejak berusia 17 tahun lagi. Waktu itu saya mengikut nenek saya menguruskan jenazah di kawasan Klang sebelum di lantik sebagai bilal pengurusan jenazah wanita oleh Jabatan Agama Islam Selangor pada tahun 1973.
Sepanjang tempoh pembabitan saya dalam bidang itu, inilah kali pertama saya berdepan dengan masalah kain kapan tidak muat. Mungkin inilah yang dikatakan habuan Dan bahagian masing-masing. Entah apa amalan arwah semasa hayatnya hanya Tuhan sahaja yang mengetahui. Semoga Tuhan mengampunkan segala dosanya Dan mencucuri rahmat di atas rohnya.
Untuk menambah kain putih yang lain, dah tak Ada . Kain yang saya bawa itu semuanya sudah di pakai, tiada lagi saki-bakinya. Mahu tak mahu mayat arwah dikapankan juga menggunakan apa yang Ada . Maha Suci Allah, saya sekali lagi teperanjat beser bila mendapati kain kapan itu tidak mencukupi untuk membungkus mayat arwah. Bahagian tengahnya ternganga seperti membungkus nasi lemak. Selalunya kain kapan yang saya sediakan boleh menutup hingga ke bahagian tepi... Puas saya tarik untuk Cuba menutup bahagian yang ternganga tetapi gagal. Untuk mengatasi masalah itu, saya terpaksa menggunakan kapas untuk menutup bahagian yang ternganga sebelum mengikatnya kemas-kemas.
Sebaik sahaja selesai kerja-kerja mengapan, arwah disembahyangkan kemudian dibawa ke tanah perkuburan. Dan dengan itu selesailah kewajiban saya. Namun cerita-cerita daripada salah seorang yang membantu kerja-kerja pengebumian jenazah membuatkan diri saya menjadi bertambah bingung.
Menurutnya, semasa jenazah hendak dikebumikan, satu keanehan berlaku yang benar-benar memberi keinsafan kepada sesiapa sahaja yang hadir.Ketika jenazah diturunkan, liang lahad yang disediakan didapati tidak cukup panjang hingga menyebabkan bahagian kaki jenazah membengkok. Akibatnya, jenazah terpaksa ditarik naik Dan liang lahad digali semula. Bila kubur siap di gali, jenazah diturunkan untuk kali kedua. Allah Maha Besar, liang lahad masih sempit walaupun telah digali melebihi enam kaki. Setiap yang hadir bertambah hairan. Apakah amalannya hingga diseksa begitu rupa?
Jenazah dinaikkan semula Dan liang lahad ditebuk lagi untuk kali ketiga. Bila selesai kerja-kerja menggali, jenazah diturunkan. Alhamdulillah, cubaan kali ketiga berjaya Dan jenazah akhirnya selamat dikebumikan. Masing-masing menghembus nafas lega.
Apa yang berlaku pada jenazah itu memanglah menyedihkan. Saya sendiri tertanya-tanya bagaimana kain kapan yang saya bawa itu tidak muat dengannya. Untuk memastikan kedudukan sebenarnya, saya pergi ke kedai yang membekalkan kain kapan kepada saya untuk bertanya berapa banyak kain putih yang dibekalkan kepada saya. Jika betul 24 ela,kenapa kain itu tidak cukup sedangkan mayat yang dikapankan bersaiz kecil.
Jawapan yang diberikan oleh pekedai itu menyedarkan saya tentang kebesaran Allah. Menurutnya, kain putih yang dibekalkan kepada saya sama seperti kebiasaannya, ia itu 24 ela. Jika kain itu tidak mencukupi itu bukanlah salah sesiapa sebaliknya merupakan ketentuan Allah. Maha Suci Allah Allah, memang benar apa yang dinyatakan oleh pekedai itu. Apa yang berlaku ke atas jenazah itu merupakan balasan daripada Allah. Mungkin
ada di antara amalan-amalannya yang bertentangan dengan ajaran Tuhan. Entah apa yang dilakukan oleh allahyarham semasa hayatnya, wallahualam, hanya Tuhan sahaja yang mengetahuinnya.
Tetapi daripada cerita-cerita yang saya dengar, arwah dikatakan menpunyai tabiat buruk - suka mengumpat dan mengatakan orang. Tidak cukup dengan itu, arwah juga dikatakan suka mengambil tahu urusan orang serta gemar membawa mulut dari rumah ke rumah. Bukanlah niat saya untuk membongkarkan keburukan arwah tetapi sekadar memberi nasihat. Semoga apa yang berlaku menjadi pengajaran dan memberi pedoman dan iktibar mereka yang masih hidup. Hindarkan perkara-perkara keji demi kesejahteraan kita sendiri. Pengalaman yang cukup menginsafkan itu jauh berbeza dengan apa yang saya lalui semasa menguruskan satu lagi jenazah kira-kira sebulan kemudian.
Orangnya saya kenal, berbadan gemuk dan berusia sekitar 50-an.. Punca kematiannya ialah darah tinggi. Sewaktu menatap jenazahnya untuk kali petama, saya mendapati mukanya tenang dan jernih. Walaupun bertubuh besar, tetapi Maha Suci Allah, badannya lembut dan ringan. Saya dan adik saya Rafeah tidak mengalami sebarang masalah untuk mengalih-alihkan badannya. Najisnya tak ada langsung. Puas kami menekan dan mengorek, tetapi tiada sebarang kesan najis.
"Bersih betul mayat ini", saya berbisik kepada Rafeah. Tiada langsung kesan kotoran pada tubuhnya, seolah-olah dirinya telah dibersihkan sebelum menghembus nafas terakhir. Seronok betul kami menguruskannya. Mayat itu selesai dimandikan dalam tempoh tidak sampai sejam. Sewaktu hendak mengapan jenazah, kami berdua pada mulanya di selubungi kebimbangan takut-takut peristiwa kain kapan tidak muat berulang lagi.
Maklumlah, sedangkan jenazah kecil pun tak muat inikan pula jenezah yang besar. Tetapi syukur alhamdulillah, kain kapan yang kami bawa sebanyak 24 ela itu cukup untuk menutupi seluruh bahagian. Selesai kerja-kerja mengapan jenazah disembayangkan...
Kerana terlalu ramai yang hadir, jenazah disembahyangkan dua kali.. Kali pertama di rumah dan kali kedua di masjid. Jenazah akhirnya dibawa ketanah perkuburan dan selamat dikebumikan. Perjalanan lancar tanpa sebarang halangan. Saya sendiri berasa seronok menguruskannya. Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa dan Maha Mengetahui.
Arwah memang dikenali di kalangan penduduk-penduduk kampungnya sebagai seorang yang kuat beribadat. Sifatnya yang suka bersedekah dan menolong orang ternyata mendapat balasan yang setimpal. Keadaannya jauh berbeza dengan jenazah kurus yang tidak muat kain kapannya. Bukan menghina atau mencaci tetapi itulah hakikatnya.
Perbezaan itu jelas menunjukkan betapa pentingnya kita hidup berlandaskan agama. Buatlah apa yang disuruh dan tegah apa yang di larang, insya-Allah selamat didunia dan akhirat.
P/s: Kepada Kaum Hawa janganlah cepat melatah,
jadikan ia sebagai pengajaran. Sebar2kanlah kepada saudara mara anda dan sesama umat islam ...nauzubillah.......sama2lah kita memperbaiki diri kita.
Ummu Waraqah dianiaya orang
UTUSAN MALAYSIA
16 Jun 2009 / 22 Jamadil Akhir 1430(SELASA)
UMMU Waraqah adalah puteri Abdullah bin al-Haris. Beliau merupakan golongan wanita awal dari kaum Ansar memeluk agama Islam.
Dia terkenal sebagai seorang yang istiqamah dalam membaca dan memahami isi kandungan al-Quran, menghafalnya dan mengumpulnya pada zaman nabi Muhammad. Malah, dia selalu mengabdikan dirinya untuk beribadah, taat dan mencari keredaan Allah pada setiap masa.
"Ibu harap kamu akan memiliki sifat peribadi mulia Ummu Waraqah apabila dewasa nanti," kata jiran Ummu Waraqah kepada anak perempuannya.
"Mengapa ibu berkata begitu?" soal anaknya yang masih tidak faham maksud ibunya.
"Kamu lihat sahaja kehidupan Ummu Waraqah pada setiap hari. Dia tidak pernah leka dari membaca al-Quran dan beribadah tidak kira waktu siang atau malam.
Malah, dia selalu menjaga solat dan ibadat puasanya. Alangkah mulianya hidup Ummu Waraqah yang menghafal al-Quran dan memahami isi kandungannya," jelas ibunya agar anaknya memahami apa yang sebenar yang ingin disampaikan kepadanya.
"Insya-Allah ibu. Semoga masin kata-kata ibu itu." balas anaknya lalu berjalan menuju ke pintu rumahnya.
"Kamu hendak ke mana?" ibunya hairan melihat kelakuan anaknya.
"Saya mahu belajar mengaji dan menghafal al-Quran daripada Ummu Waraqah," jawab anaknya lalu membuka pintu dan keluar rumah.
Nabi Muhammad menghormati Ummu Waraqah kerana dia menjaga ibadahnya, bertakwa dan mencari keredaan Allah, mengumpul, menghafal dan membaca al-Quran. Nabi Muhammad selalu mengunjungi Ummu Waraqah bertanyakan khabar beritanya.
Dia seorang wanita yang memiliki semangat tinggi terhadap agama Islam dan bercita-cita untuk mati syahid untuk menentang pihak musuh Islam dalam peperangan.
Pada suatu hari, nabi menyampaikan berita gembira kepada Ummu Waraqah bahawa dia merupakan seorang wanita syahid. Semenjak hari itu, nabi memanggilnya dengan gelaran as-syahidah dan akhirnya masyarakat sekeliling beliau mengenalnya dengan gelaran itu.
Pada suatu ketika nabi Muhammad singgah di rumah Ummu Waraqah untuk bertanyakan khabar. Ummu Waraqah menjemput masuk nabi Muhammad masuk ke dalam rumahnya. Nabi Muhammad memuji Ummu Waraqah kerana kecintaan yang mendalam dalam membaca, menghafal dan mengumpul al-Quran sehingga menjadi seorang yang hafaz al-Quran.
"Wahai Ummu Waraqah! Kamu boleh menjadi imam bagi kaum wanita di kawasan tempat tinggal kamu." perintah Nabi Muhammad.
"Ya Rasulullah. Kalau begitu berikan seorang tukang laung azan (muazin) di rumah saya," mohon Ummu Waraqah.
"Baiklah. Nanti saya hantarkan seseorang untuk menjadi muazin di rumah kamu," balas Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad menghantar seorang lelaki tua untuk menjadi muazin di rumah Ummu Waraqah. Maka rumah Ummu Waraqah menjadi tempat solat lima waktu bagi kaum wanita di kawasan tempat tinggalnya dan Ummu Waraqah sendiri menjadi imamnya.
Ini adalah penghormatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada Ummu Waraqah kerana dia merupakan seorang yang pakar dalam membaca al-Quran.
Ummu Waraqah seorang wanita yang mahu berjuang di medan perang dan mati syahid seperti sahabat nabi yang lain.
Dia bercita-cita untuk berjihad bersama kaum Muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Apabila mendengar seruan untuk keluar berjihad dalam Perang Badar, Ummu Waraqah bergegas datang dari tempat tinggalnya yang di luar kota Madinah untuk berjumpa Nabi Muhammad.
"Ya Rasulullah, izinkanlah saya pergi bersama kamu. Saya boleh mengubati orang-orang yang terluka dalam peperangan dan merawat orang sakit. Semoga Allah mengurniakan pahala orang mati syahid kepada saya," pohon Ummu Waraqah kepada nabi Muhammad yang bersiap sedia untuk keluar bersama pasukan tentera Islam.
mati syahid
"Sesungguhnya Allah akan mengurniakan pahala orang yang mati syahid pada kamu. Pulanglah dan tinggal di rumah kamu kerana sesungguhnya kamu adalah orang yang akan mati syahid," jawab nabi Muhammad.
Ummu Waraqah tidak menentang kata-kata nabi itu. Dia pulang ke rumahnya dan tinggal di rumahnya mengikut arahan nabi. Ummu Waraqah selalu berdoa kepada Allah agar dia mendapat syahadah di jalan Allah sambil menanti hari-hari yang dikatakan oleh nabi itu. Sesungguhnya nabi tidak berkata-kata mengikut sesuka hatinya melainkan ucapannya adalah wahyu.
Ummu Waraqah hidup sehingga zaman khalifah Umar al-Khatab. Pada masa itu, Ummu Waraqah memiliki dua orang hamba iaitu seorang lelaki dan seorang wanita. Hamba inilah yang menjaga kehidupan Ummu Waraqah pada usia tuanya. Ummu Waraqah berjanji akan membebaskan mereka berdua apabila dia meninggal dunia.
"Bagaimana kita bunuh sahaja perempuan tua itu supaya kita bebas dengan cepat?" cadang hamba lelaki kepada hamba wanita yang sedang memasak di dapur.
"Saya sebenarnya tak sabar lagi ingin mengecap hidup sebagai seorang yang bebas," sambung hamba lelaki itu memancing perhatian hamba wanita yang hanya mendiamkan diri.
"Saya takutlah......" jawab hamba wanita dengan nada ketar.
"Kita bunuh dia pada waktu malam semasa semua orang sedang tidur. Kemudian kita larikan diri jauh dari sini. Awak jangan takut. Kita akan selamat..." hamba lelaki itu mendedahkan rancangan jahatnya.
"Seandainya begitu, saya setuju...."
Pada suatu malam, mereka berdua bangun dan memasuki bilik Ummu Waraqah. Ummu Waraqah sedang tidur nyenyak dan tidak menyedari ada orang memasuki biliknya.
Hamba lelaki itu menangkap tubuh Ummu Waraqah lalu hamba wanita itu menyerkapnya dengan guni. Hamba lelaki itu mengikat guni itu dengan sekuat hatinya sehingga Ummu Waraqah lemas lalu meninggal dunia. Kemudian kedua hamba itu melarikan diri keluar dari kota Madinah.
"Demi Allah, saya tidak mendengar suara bacaan al-Quran dari ibu saudara saya, Ummu Waraqah malam tadi. Saya mesti pergi ke rumahnya untuk menjenguknya kerana takut ada sesuatu yang tidak baik berlaku pada dirinya," kata khalifah Umar al-Khatab pada keesokan pagi.
Apabila khalifah Umar al-Khatab sampai di rumah Ummu Waraqah, tiada siapa yang kelihatan di rumahnya. Kemudian beliau memasuki bilik tidur Ummu Waraqah dan mendapati Ummu Waraqah terbungkus dalam guni di atas katilnya. Beliau memanggil semua orang ke rumah Ummu Waraqah untuk memberitahu tentang berita kematiannya.
Ummu Waraqah berjaya mendapatkan apa yang dicita-citakan dalam hidupnya iaitu mati syahid. Allah membuktikan apa yang Rasulullah sampaikan daripada perkara yang akan berlaku.
nPetikan daripada buku Srikandi Perisai Nabi terbitan PTS Publication & Distributors Sdn. Bhd.
16 Jun 2009 / 22 Jamadil Akhir 1430(SELASA)
UMMU Waraqah adalah puteri Abdullah bin al-Haris. Beliau merupakan golongan wanita awal dari kaum Ansar memeluk agama Islam.
Dia terkenal sebagai seorang yang istiqamah dalam membaca dan memahami isi kandungan al-Quran, menghafalnya dan mengumpulnya pada zaman nabi Muhammad. Malah, dia selalu mengabdikan dirinya untuk beribadah, taat dan mencari keredaan Allah pada setiap masa.
"Ibu harap kamu akan memiliki sifat peribadi mulia Ummu Waraqah apabila dewasa nanti," kata jiran Ummu Waraqah kepada anak perempuannya.
"Mengapa ibu berkata begitu?" soal anaknya yang masih tidak faham maksud ibunya.
"Kamu lihat sahaja kehidupan Ummu Waraqah pada setiap hari. Dia tidak pernah leka dari membaca al-Quran dan beribadah tidak kira waktu siang atau malam.
Malah, dia selalu menjaga solat dan ibadat puasanya. Alangkah mulianya hidup Ummu Waraqah yang menghafal al-Quran dan memahami isi kandungannya," jelas ibunya agar anaknya memahami apa yang sebenar yang ingin disampaikan kepadanya.
"Insya-Allah ibu. Semoga masin kata-kata ibu itu." balas anaknya lalu berjalan menuju ke pintu rumahnya.
"Kamu hendak ke mana?" ibunya hairan melihat kelakuan anaknya.
"Saya mahu belajar mengaji dan menghafal al-Quran daripada Ummu Waraqah," jawab anaknya lalu membuka pintu dan keluar rumah.
Nabi Muhammad menghormati Ummu Waraqah kerana dia menjaga ibadahnya, bertakwa dan mencari keredaan Allah, mengumpul, menghafal dan membaca al-Quran. Nabi Muhammad selalu mengunjungi Ummu Waraqah bertanyakan khabar beritanya.
Dia seorang wanita yang memiliki semangat tinggi terhadap agama Islam dan bercita-cita untuk mati syahid untuk menentang pihak musuh Islam dalam peperangan.
Pada suatu hari, nabi menyampaikan berita gembira kepada Ummu Waraqah bahawa dia merupakan seorang wanita syahid. Semenjak hari itu, nabi memanggilnya dengan gelaran as-syahidah dan akhirnya masyarakat sekeliling beliau mengenalnya dengan gelaran itu.
Pada suatu ketika nabi Muhammad singgah di rumah Ummu Waraqah untuk bertanyakan khabar. Ummu Waraqah menjemput masuk nabi Muhammad masuk ke dalam rumahnya. Nabi Muhammad memuji Ummu Waraqah kerana kecintaan yang mendalam dalam membaca, menghafal dan mengumpul al-Quran sehingga menjadi seorang yang hafaz al-Quran.
"Wahai Ummu Waraqah! Kamu boleh menjadi imam bagi kaum wanita di kawasan tempat tinggal kamu." perintah Nabi Muhammad.
"Ya Rasulullah. Kalau begitu berikan seorang tukang laung azan (muazin) di rumah saya," mohon Ummu Waraqah.
"Baiklah. Nanti saya hantarkan seseorang untuk menjadi muazin di rumah kamu," balas Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad menghantar seorang lelaki tua untuk menjadi muazin di rumah Ummu Waraqah. Maka rumah Ummu Waraqah menjadi tempat solat lima waktu bagi kaum wanita di kawasan tempat tinggalnya dan Ummu Waraqah sendiri menjadi imamnya.
Ini adalah penghormatan yang diberikan oleh Nabi Muhammad kepada Ummu Waraqah kerana dia merupakan seorang yang pakar dalam membaca al-Quran.
Ummu Waraqah seorang wanita yang mahu berjuang di medan perang dan mati syahid seperti sahabat nabi yang lain.
Dia bercita-cita untuk berjihad bersama kaum Muslimin dan mendapatkan pahala mujahidin. Apabila mendengar seruan untuk keluar berjihad dalam Perang Badar, Ummu Waraqah bergegas datang dari tempat tinggalnya yang di luar kota Madinah untuk berjumpa Nabi Muhammad.
"Ya Rasulullah, izinkanlah saya pergi bersama kamu. Saya boleh mengubati orang-orang yang terluka dalam peperangan dan merawat orang sakit. Semoga Allah mengurniakan pahala orang mati syahid kepada saya," pohon Ummu Waraqah kepada nabi Muhammad yang bersiap sedia untuk keluar bersama pasukan tentera Islam.
mati syahid
"Sesungguhnya Allah akan mengurniakan pahala orang yang mati syahid pada kamu. Pulanglah dan tinggal di rumah kamu kerana sesungguhnya kamu adalah orang yang akan mati syahid," jawab nabi Muhammad.
Ummu Waraqah tidak menentang kata-kata nabi itu. Dia pulang ke rumahnya dan tinggal di rumahnya mengikut arahan nabi. Ummu Waraqah selalu berdoa kepada Allah agar dia mendapat syahadah di jalan Allah sambil menanti hari-hari yang dikatakan oleh nabi itu. Sesungguhnya nabi tidak berkata-kata mengikut sesuka hatinya melainkan ucapannya adalah wahyu.
Ummu Waraqah hidup sehingga zaman khalifah Umar al-Khatab. Pada masa itu, Ummu Waraqah memiliki dua orang hamba iaitu seorang lelaki dan seorang wanita. Hamba inilah yang menjaga kehidupan Ummu Waraqah pada usia tuanya. Ummu Waraqah berjanji akan membebaskan mereka berdua apabila dia meninggal dunia.
"Bagaimana kita bunuh sahaja perempuan tua itu supaya kita bebas dengan cepat?" cadang hamba lelaki kepada hamba wanita yang sedang memasak di dapur.
"Saya sebenarnya tak sabar lagi ingin mengecap hidup sebagai seorang yang bebas," sambung hamba lelaki itu memancing perhatian hamba wanita yang hanya mendiamkan diri.
"Saya takutlah......" jawab hamba wanita dengan nada ketar.
"Kita bunuh dia pada waktu malam semasa semua orang sedang tidur. Kemudian kita larikan diri jauh dari sini. Awak jangan takut. Kita akan selamat..." hamba lelaki itu mendedahkan rancangan jahatnya.
"Seandainya begitu, saya setuju...."
Pada suatu malam, mereka berdua bangun dan memasuki bilik Ummu Waraqah. Ummu Waraqah sedang tidur nyenyak dan tidak menyedari ada orang memasuki biliknya.
Hamba lelaki itu menangkap tubuh Ummu Waraqah lalu hamba wanita itu menyerkapnya dengan guni. Hamba lelaki itu mengikat guni itu dengan sekuat hatinya sehingga Ummu Waraqah lemas lalu meninggal dunia. Kemudian kedua hamba itu melarikan diri keluar dari kota Madinah.
"Demi Allah, saya tidak mendengar suara bacaan al-Quran dari ibu saudara saya, Ummu Waraqah malam tadi. Saya mesti pergi ke rumahnya untuk menjenguknya kerana takut ada sesuatu yang tidak baik berlaku pada dirinya," kata khalifah Umar al-Khatab pada keesokan pagi.
Apabila khalifah Umar al-Khatab sampai di rumah Ummu Waraqah, tiada siapa yang kelihatan di rumahnya. Kemudian beliau memasuki bilik tidur Ummu Waraqah dan mendapati Ummu Waraqah terbungkus dalam guni di atas katilnya. Beliau memanggil semua orang ke rumah Ummu Waraqah untuk memberitahu tentang berita kematiannya.
Ummu Waraqah berjaya mendapatkan apa yang dicita-citakan dalam hidupnya iaitu mati syahid. Allah membuktikan apa yang Rasulullah sampaikan daripada perkara yang akan berlaku.
nPetikan daripada buku Srikandi Perisai Nabi terbitan PTS Publication & Distributors Sdn. Bhd.
Selasa, 16 Jun 2009
Tuala wanita beroksigen cegah kanser serviks
Oleh SADATUL MAHIRAN ROSLI
UTUSAN MALAYSIA, 16 JUN 2009, SELASA
SETIAP tahun hampir 143,000 nyawa wanita diragut daripada keluarga tersayang, meninggalkan anak-anak dan suami yang masih memerlukan belaian kasih sayang seorang ibu dan isteri, hanya gara-gara kanser serviks.
Dalam konteks dunia, sekurang-kurangnya 270,000 kematian ekoran kanser ini dilaporkan setahun dengan sekitar 80 peratus daripadanya berlaku di negara-negara membangun di mana hanya 41 peratus daripada wanita berpeluang mendapatkan rawatan seandainya mereka ingin terus hidup.
Namun begitu, realiti yang menyedihkan ini bagaimanapun tidak bermakna kita terpaksa akur kepada takdir semata-mata. Tetapi, beberapa faktor risiko yang akan meletakkan wanita kepada bahana kanser serviks sepatutnya dijadikan panduan.
Kanser serviks yang menjejaskan bahagian bawah uterus telah dikenal pasti berpunca daripada beberapa jenis virus yang dikenali sebagai virus human papilloma (HPV). Meskipun pada awalnya penyakit ini tidak menunjukkan sebarang simptom, tetapi apabila petanda-petanda seperti pendarahan dari faraj dan kesakitan pada bahagian pelviks mulai dirasai, maka tibalah waktunya anda perlu mengambil langkah segera bagi mencegahnya daripada melarat menjadi kanser.
Salah satu penyebab kepada kanser ini ialah kegagalan wanita untuk menjaga kebersihan di bahagian serviks dan vagina ketika datang haid atau menjalani kehidupan seharian.
Ini kerana risiko wanita yang berumur dijangkiti penyakit vagina dan seterusnya kanser serviks adalah setinggi 83 peratus. Manakala sebanyak 62 peratus daripadanya adalah disebabkan oleh penggunaan tuala wanita berkualiti rendah.
Justeru itu, wanita harus berhati-hati dalam memilih jenama tuala wanita yang digunakan semasa datang haid atau sebagai pelapik pakaian dalam.
Pensyarah bebas kolej kejururawatan, Sharifah Hasnah Syed Mohd. Zain berkata, tuala wanita umpama rakan karib bagi wanita. Walaupun ia sebagai penyelamat kepada wanita daripada kebocoran semasa haid atau lelehan keputihan yang keterlaluan, ia sebenarnya boleh memudaratkan secara diam sekiranya menggunakan tuala wanita yang bermutu rendah.
''Ini kerana jika menggunakan tuala wanita yang bermutu rendah, dalam masa dua jam akan berlaku pembiakan bakteria dengan mudah.
"Permukaan lapisan pertama boleh tercemar jika tidak ditukar dalam tempoh lama dan menurut kajian bilangan bakteria bertambah 107 kali pada setiap milimeter persegi.
''Antara simptom yang biasa diperoleh oleh wanita yang menggunakan tuala wanita yang berkualiti rendah ialah seperti lelehan keputihan, senggugut, kegatalan atau jangkitan pada luar dan dalam vagina, keradangan serviks, panas badan, sakit di bahagian abdomen dan masalah kulit.
''Keadaan ini jika dibiarkan boleh menyebabkan seseorang diserang pelbagai penyakit serius yang lain seperti kanser serviks, kehilangan rahim, kesukaran mendapat zuriat dan boleh membawa maut.
''Menyedari banyak masalah yang melanda wanita ketika haid atau lelehan keputihan, sebuah syarikat di China memperkenalkan tuala wanita yang mengandungi ion negatif yang berfungsi membebaskan oksigen dengan kadar 6,070 cm persegi. Apabila terdedah kepada oksigen, 99 peratus bakteria akan mati dalam masa 30 hingga 60 saat. Ion negatif ini dapat berfungsi sehingga lapan jam.
Tuala wanita beroksigen Anion bakal memberi kesihatan yang lebih baik bagi penggunanya.
''Tuala wanita berion yang dipasarkan oleh Winalite Global Sdn. Bhd. itu terdiri daripada tiga rangkaian produk di bawah jenama Love Moon Anion Sanitary Napkin. Tiga rangkaian itu ialah Anion Panty Liner (pelapik) - pek hijau, Anion Sanitary Day (kegunaan siang) - pek biru dan Anion Sanitary Night (kegunaan malam) - pek ungu.
"Menariknya kesemua produk itu boleh digunakan oleh lelaki dan wanita,'' katanya ketika ditemui baru-baru ini.
Menurut Sharifah Hasnah, tuala pelapik ini sesuai digunakan selepas putus haid; sewaktu sebelum dan selepas haid; kulit gatal-gatal; alahan dan masalah ruam pada bayi- tampalkan di dalam lampin pakai buang dan rawatan untuk luka dalaman dan luaran.
Selain itu, sekiranya seseorang itu batuk berterusan, selalu mengantuk dan mengalami asma, ion negatif yang berwarna hijau di dalam tuala itu direndam dan airnya diminum manakala sesiapa yang mempunyai resdung dan buasir boleh juga menggunakannya.
''Malah pesakit kencing manis yang mengalami luka di tapak kaki juga boleh mengawalnya daripada merebak dengan menggunakan produk ini. Cara yang digunakan adalah mudah iaitu tampal dan balut ia di tempat-tempat yang bermasalah. Begitu juga jika mengalami sakit kepala atau migrain, tampal di dahi dan tengkuk.
''Untuk menggunakan ion negatif, cukup mudah iaitu buka balutan pantiliner dan ambil ion negatif (hijau). Rendam ion negatif ke dalam air tapis yang bersih. Selepas 20 minit, barulah boleh diminum atau ditampal di tempat yang hendak diletakkan,'' jelas bekas Pengarah Kejururawatan ini.
Bagi tuala wanita Anion siang, kata Sharifah Hasnah, dipakai ketika datang haid waktu siang dan seeloknya ditukar sebelum lapan jam. Lapisan penyerap yang terdapat pada tuala wanita ini juga boleh menurunkan suhu badan ketika demam dan digunakan sebagai masker muka kerana ia mengandungi kolagen untuk awet muda.
Manakala tuala wanita Anion malam yang dipakai pada waktu malam boleh merawat dan membentuk rahim wanita kembali dara.
''Kegunaannya begitu istimewa kerana tuala wanita ini mengandungi tujuh lapisan pelindung unik iaitu lapisan pertama merupakan permukaan kapas lembut, dua kali lebih penyerapan; lapisan kedua (pad Anion yang dipaten secara eksklusif); lapisan ketiga (bungkusan yang telah menjalani proses sterilisasi dan bebas daripada habuk); lapisan keempat (bahan penyerap air premium dengan daya kuat memerangkap cairan); lapisan kelima (bungkusan yang telah menjalani proses sterilisasi dan bebas dari habuk; lapisan keenam (pelapik telus udata membentuk ruang udara antara lapisan) dan lapisan ketujuh (senang dibuka, reka bentuk lipatan pelekat).
''Suatu yang istimewa, bagi pelanggan yang membeli salah satu tuala wanita ini akan dibekalkan percuma dengan perkakas uji diri jangkitan vagina,'' kata wanita yang telah menghambakan diri dalam bidang kejururawatan dan kesihatan selama hampir 30 tahun.
Sharifah Hasnah juga memberitahu, pengguna Islam juga tidak perlu meraguinya kerana produk ini telah mendapat sijil halal daripada Halal Food Council International untuk Malaysia dan Asia dan Sijil ISO9001:2000.
''Harganya juga berpatutan dengan kebaikan yang diperoleh daripada memakainya. Pengguna boleh mendapatkan produk ini semurah RM2 hingga RM3 sekeping untuk setiap jenis produk,'' katanya yang yakin produk ini boleh menyelamatkan lebih ramai wanita daripada pembunuh diam, kanser serviks.
Bagi yang berminat untuk menjadi pengedar atau mendapatkan produk ini, hubungi Sharifah Hasnah di 016-6643098.
UTUSAN MALAYSIA, 16 JUN 2009, SELASA
SETIAP tahun hampir 143,000 nyawa wanita diragut daripada keluarga tersayang, meninggalkan anak-anak dan suami yang masih memerlukan belaian kasih sayang seorang ibu dan isteri, hanya gara-gara kanser serviks.
Dalam konteks dunia, sekurang-kurangnya 270,000 kematian ekoran kanser ini dilaporkan setahun dengan sekitar 80 peratus daripadanya berlaku di negara-negara membangun di mana hanya 41 peratus daripada wanita berpeluang mendapatkan rawatan seandainya mereka ingin terus hidup.
Namun begitu, realiti yang menyedihkan ini bagaimanapun tidak bermakna kita terpaksa akur kepada takdir semata-mata. Tetapi, beberapa faktor risiko yang akan meletakkan wanita kepada bahana kanser serviks sepatutnya dijadikan panduan.
Kanser serviks yang menjejaskan bahagian bawah uterus telah dikenal pasti berpunca daripada beberapa jenis virus yang dikenali sebagai virus human papilloma (HPV). Meskipun pada awalnya penyakit ini tidak menunjukkan sebarang simptom, tetapi apabila petanda-petanda seperti pendarahan dari faraj dan kesakitan pada bahagian pelviks mulai dirasai, maka tibalah waktunya anda perlu mengambil langkah segera bagi mencegahnya daripada melarat menjadi kanser.
Salah satu penyebab kepada kanser ini ialah kegagalan wanita untuk menjaga kebersihan di bahagian serviks dan vagina ketika datang haid atau menjalani kehidupan seharian.
Ini kerana risiko wanita yang berumur dijangkiti penyakit vagina dan seterusnya kanser serviks adalah setinggi 83 peratus. Manakala sebanyak 62 peratus daripadanya adalah disebabkan oleh penggunaan tuala wanita berkualiti rendah.
Justeru itu, wanita harus berhati-hati dalam memilih jenama tuala wanita yang digunakan semasa datang haid atau sebagai pelapik pakaian dalam.
Pensyarah bebas kolej kejururawatan, Sharifah Hasnah Syed Mohd. Zain berkata, tuala wanita umpama rakan karib bagi wanita. Walaupun ia sebagai penyelamat kepada wanita daripada kebocoran semasa haid atau lelehan keputihan yang keterlaluan, ia sebenarnya boleh memudaratkan secara diam sekiranya menggunakan tuala wanita yang bermutu rendah.
''Ini kerana jika menggunakan tuala wanita yang bermutu rendah, dalam masa dua jam akan berlaku pembiakan bakteria dengan mudah.
"Permukaan lapisan pertama boleh tercemar jika tidak ditukar dalam tempoh lama dan menurut kajian bilangan bakteria bertambah 107 kali pada setiap milimeter persegi.
''Antara simptom yang biasa diperoleh oleh wanita yang menggunakan tuala wanita yang berkualiti rendah ialah seperti lelehan keputihan, senggugut, kegatalan atau jangkitan pada luar dan dalam vagina, keradangan serviks, panas badan, sakit di bahagian abdomen dan masalah kulit.
''Keadaan ini jika dibiarkan boleh menyebabkan seseorang diserang pelbagai penyakit serius yang lain seperti kanser serviks, kehilangan rahim, kesukaran mendapat zuriat dan boleh membawa maut.
''Menyedari banyak masalah yang melanda wanita ketika haid atau lelehan keputihan, sebuah syarikat di China memperkenalkan tuala wanita yang mengandungi ion negatif yang berfungsi membebaskan oksigen dengan kadar 6,070 cm persegi. Apabila terdedah kepada oksigen, 99 peratus bakteria akan mati dalam masa 30 hingga 60 saat. Ion negatif ini dapat berfungsi sehingga lapan jam.
Tuala wanita beroksigen Anion bakal memberi kesihatan yang lebih baik bagi penggunanya.
''Tuala wanita berion yang dipasarkan oleh Winalite Global Sdn. Bhd. itu terdiri daripada tiga rangkaian produk di bawah jenama Love Moon Anion Sanitary Napkin. Tiga rangkaian itu ialah Anion Panty Liner (pelapik) - pek hijau, Anion Sanitary Day (kegunaan siang) - pek biru dan Anion Sanitary Night (kegunaan malam) - pek ungu.
"Menariknya kesemua produk itu boleh digunakan oleh lelaki dan wanita,'' katanya ketika ditemui baru-baru ini.
Menurut Sharifah Hasnah, tuala pelapik ini sesuai digunakan selepas putus haid; sewaktu sebelum dan selepas haid; kulit gatal-gatal; alahan dan masalah ruam pada bayi- tampalkan di dalam lampin pakai buang dan rawatan untuk luka dalaman dan luaran.
Selain itu, sekiranya seseorang itu batuk berterusan, selalu mengantuk dan mengalami asma, ion negatif yang berwarna hijau di dalam tuala itu direndam dan airnya diminum manakala sesiapa yang mempunyai resdung dan buasir boleh juga menggunakannya.
''Malah pesakit kencing manis yang mengalami luka di tapak kaki juga boleh mengawalnya daripada merebak dengan menggunakan produk ini. Cara yang digunakan adalah mudah iaitu tampal dan balut ia di tempat-tempat yang bermasalah. Begitu juga jika mengalami sakit kepala atau migrain, tampal di dahi dan tengkuk.
''Untuk menggunakan ion negatif, cukup mudah iaitu buka balutan pantiliner dan ambil ion negatif (hijau). Rendam ion negatif ke dalam air tapis yang bersih. Selepas 20 minit, barulah boleh diminum atau ditampal di tempat yang hendak diletakkan,'' jelas bekas Pengarah Kejururawatan ini.
Bagi tuala wanita Anion siang, kata Sharifah Hasnah, dipakai ketika datang haid waktu siang dan seeloknya ditukar sebelum lapan jam. Lapisan penyerap yang terdapat pada tuala wanita ini juga boleh menurunkan suhu badan ketika demam dan digunakan sebagai masker muka kerana ia mengandungi kolagen untuk awet muda.
Manakala tuala wanita Anion malam yang dipakai pada waktu malam boleh merawat dan membentuk rahim wanita kembali dara.
''Kegunaannya begitu istimewa kerana tuala wanita ini mengandungi tujuh lapisan pelindung unik iaitu lapisan pertama merupakan permukaan kapas lembut, dua kali lebih penyerapan; lapisan kedua (pad Anion yang dipaten secara eksklusif); lapisan ketiga (bungkusan yang telah menjalani proses sterilisasi dan bebas daripada habuk); lapisan keempat (bahan penyerap air premium dengan daya kuat memerangkap cairan); lapisan kelima (bungkusan yang telah menjalani proses sterilisasi dan bebas dari habuk; lapisan keenam (pelapik telus udata membentuk ruang udara antara lapisan) dan lapisan ketujuh (senang dibuka, reka bentuk lipatan pelekat).
''Suatu yang istimewa, bagi pelanggan yang membeli salah satu tuala wanita ini akan dibekalkan percuma dengan perkakas uji diri jangkitan vagina,'' kata wanita yang telah menghambakan diri dalam bidang kejururawatan dan kesihatan selama hampir 30 tahun.
Sharifah Hasnah juga memberitahu, pengguna Islam juga tidak perlu meraguinya kerana produk ini telah mendapat sijil halal daripada Halal Food Council International untuk Malaysia dan Asia dan Sijil ISO9001:2000.
''Harganya juga berpatutan dengan kebaikan yang diperoleh daripada memakainya. Pengguna boleh mendapatkan produk ini semurah RM2 hingga RM3 sekeping untuk setiap jenis produk,'' katanya yang yakin produk ini boleh menyelamatkan lebih ramai wanita daripada pembunuh diam, kanser serviks.
Bagi yang berminat untuk menjadi pengedar atau mendapatkan produk ini, hubungi Sharifah Hasnah di 016-6643098.
TELAN PIL PERANCANG JADI WANITA
Oleh NORAINI NORDIN
pengarang@utusan.com.my
Utusan Malaysia, 15 Jun 2009,Isnin
KUALA LUMPUR 14 Jun – Obses untuk menjadi ‘wanita’, golongan lelaki lembut dan mak nyah kini cenderung makan pil pencegah hamil kerana terpengaruh dengan dakwaan kononnya ia boleh merealisasikan impian mereka menjadi wanita.
Mereka beranggapan, amalan pil perancang boleh merubah tubuh menjadi seperti ‘wanita’. Payu dara membesar umpama gadis. Kulit yang kasar akan menjadi halus dan gebu. Suara parau boleh bertukar merdu serta lunak. Otot-otot sasa pada badan bakal pula hilang lalu bertukar menjadi seksi.
Trend mengambil pil pencegah hamil sebagai alternatif ‘bajet murah’ untuk memiliki tubuh seperti ‘wanita’ ini dikatakan sudah menjadi amalan golongan itu sejak lima tahun lalu.
Ubat-ubat tersebut bukan sahaja diambil oleh golongan mak nyah dan lelaki lembut berusia lebih 40-an tetapi sudah menular di kalangan mak nyah yang masih menuntut..
Mereka tidak takut ‘mempertaruhkan nyawa’ serta menjadikan tubuh sendiri umpama ‘bahan uji kaji’ dengan mencuba pelbagai jenis pil pencegah hamil.
Pemantauan Utusan Malaysia mendapati terdapat lebih 50 jenis ubat pencegah kehamilan jenama popular yang dijual secara bebas di farmasi dan kedai runcit.
Antaranya ialah Nordette, Microgynon 30, Gynera, Marvelon,Nordiol, Rigevidon, Minutet, Mercilon dan Jasmine.
Harga ubat-ubatan tersebut cukup murah iaitu cuma RM9.90 untuk 30 kapsul.
Ada juga menggunakan ubat pencegah hamil yang dijual di pasar malam dan kaki lima oleh warga asing.
Walaupun belum ada perangkaan terkini jumlah mak nyah di negara ini, namun pada Julai 2005, Setiausaha Parlimen Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Chew Mei Fun ada menyatakan jumlahnya kira-kira 10,000 orang.
Bilangan tersebut diperoleh daripada kajian yang pernah dibuat oleh seorang pensyarah Universiti Utara Malaysia.
Ekoran sikap `terbuka’ masyarakat terhadap mak nyah, golongan tersebut kini dilaporkan semakin meningkat dan mereka semakin teruja untuk memiliki tubuh wanita bagi melengkapkan lagi penampilan supaya mudah mencari pasangan hidup.
pengarang@utusan.com.my
Utusan Malaysia, 15 Jun 2009,Isnin
KUALA LUMPUR 14 Jun – Obses untuk menjadi ‘wanita’, golongan lelaki lembut dan mak nyah kini cenderung makan pil pencegah hamil kerana terpengaruh dengan dakwaan kononnya ia boleh merealisasikan impian mereka menjadi wanita.
Mereka beranggapan, amalan pil perancang boleh merubah tubuh menjadi seperti ‘wanita’. Payu dara membesar umpama gadis. Kulit yang kasar akan menjadi halus dan gebu. Suara parau boleh bertukar merdu serta lunak. Otot-otot sasa pada badan bakal pula hilang lalu bertukar menjadi seksi.
Trend mengambil pil pencegah hamil sebagai alternatif ‘bajet murah’ untuk memiliki tubuh seperti ‘wanita’ ini dikatakan sudah menjadi amalan golongan itu sejak lima tahun lalu.
Ubat-ubat tersebut bukan sahaja diambil oleh golongan mak nyah dan lelaki lembut berusia lebih 40-an tetapi sudah menular di kalangan mak nyah yang masih menuntut..
Mereka tidak takut ‘mempertaruhkan nyawa’ serta menjadikan tubuh sendiri umpama ‘bahan uji kaji’ dengan mencuba pelbagai jenis pil pencegah hamil.
Pemantauan Utusan Malaysia mendapati terdapat lebih 50 jenis ubat pencegah kehamilan jenama popular yang dijual secara bebas di farmasi dan kedai runcit.
Antaranya ialah Nordette, Microgynon 30, Gynera, Marvelon,Nordiol, Rigevidon, Minutet, Mercilon dan Jasmine.
Harga ubat-ubatan tersebut cukup murah iaitu cuma RM9.90 untuk 30 kapsul.
Ada juga menggunakan ubat pencegah hamil yang dijual di pasar malam dan kaki lima oleh warga asing.
Walaupun belum ada perangkaan terkini jumlah mak nyah di negara ini, namun pada Julai 2005, Setiausaha Parlimen Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Chew Mei Fun ada menyatakan jumlahnya kira-kira 10,000 orang.
Bilangan tersebut diperoleh daripada kajian yang pernah dibuat oleh seorang pensyarah Universiti Utara Malaysia.
Ekoran sikap `terbuka’ masyarakat terhadap mak nyah, golongan tersebut kini dilaporkan semakin meningkat dan mereka semakin teruja untuk memiliki tubuh wanita bagi melengkapkan lagi penampilan supaya mudah mencari pasangan hidup.
Sabtu, 13 Jun 2009
Tazkirah Remaja: 'Atasi tekanan dengan bercakap pada diri anda sendiri'
Bersama Mohd Zawawi Yusoh
myMetro,Sabtu,13 Jun 2009
HIDUP penuh cabaran. Ramai yang kecundang dan tidak kurang pula melihat dunia dengan wajah suram, kelam dan serba berjerebu. Hidup tidak bermaya dan penuh sedih seakan tidak ada harapan lagi, kecewa dan tertekan.
Pertemuan kali ini saya titipkan beberapa tip untuk menghadapi tekanan iaitu dengan cara anda berkomunikasi dengan diri anda sendiri. Bercakaplah dengan diri anda. Mulakan dengan...
1. Aku harus siap menghadapi hidup ini. Apa pun yang terjadi hidup di dunia ini hanya sekali. Aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa berguna.
Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar. Segala yang terjadi aku serahkan kepada Allah Yang Maha Tahu, yang terbaik bagiku.
Aku harus sedar yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Allah s.w.t. Bahkan, mungkin aku menuruti keinginan dan harapanku sendiri.
Pengetahuanku mengenai diriku atau apa pun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya. Dia tahu awal, akhir dan segalanya.
Sekali lagi betapa pun aku amat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus ku persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapanku. Kerana mungkin itulah yang terbaik bagiku.
2. Aku mesti reda dengan kenyataan yang terjadi. Bila sesuatu terjadi, inilah kenyataan dan episod hidup yang harus aku jalani.
Aku harus menikmatinya dan aku tidak boleh larut dalam kekecewaan berterusan. Kecewa dan sakit hati tidak akan merubah segalanya selain membuatkan diriku sengsara.
Hatiku mesti menerima kenyataan, namun tubuh serta fikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Apabila nasi sudah menjadi bubur, aku harus mencari ayam, kacang, bawang goreng dan sambal, agar bubur ayam istimewa tetap dapat aku nikmati.
3. Aku tidak boleh menyusahkan diri. Aku harus yakin hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tidak mungkin siang terus-menerus dan tidak mungkin juga malam terus-menerus. Pasti setiap kesenangan ada hujungnya.
Begitupun masalah yang menimpa pasti ada akhirnya. Aku sepatutnya sabar.
Aku harus yakin setiap musibah terjadi dengan izin Allah Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya dan tidak mungkin melampaui batas kemampuanku, kerana Dia tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
Aku tidak boleh menzalimi diriku, dengan fikiran buruk yang menyusahkan diri. Fikiranku kenalah jernih, terkawal, tenang dan profesional.
Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tidak boleh lari dari kenyataan, kerana lari sama sekali tidak menyelesaikan masalah, bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah.
Semua harus aku hadapi dengan baik. Aku tak boleh menyerah kalah.
Mesti segala sesuatu ada akhirnya, walaupun persoalan yang aku hadapi seberat mana sekalipun, seperti yang dijanjikan Allah:
"Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan." Janji yang tak pernah dimungkiri Allah.
4. Evaluasi (menilai) diri. Segala yang terjadi mutlak adalah izin Allah dan Allah tidak berbuat sesuatu yang sia-sia.
Pasti ada hikmah di sebalik setiap kejadian. Sepahit apa pun pasti ada kebaikan yang terkandung di dalamnya, apabila disingkap dengan sabar dan benar.
Harus aku renungkan mengapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku. Boleh jadi peringatan atas dosaku, kelalaianku atau mungkin detik kenaikan kedudukanku di sisi Allah. Mungkin aku harus berfikir untuk mencari kesalahan yang harus aku perbaiki.
Setiap kejadian bagai cermin pribadiku. Aku tidak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi.
Cuma yang penting kini aku mengetahui diriku sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
5. Allahlah satu-satunya penolongku. Aku harus yakin, walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku, tidak mungkin terjadi apa pun tanpa izin-Nya.
Hatiku harus bulat dan yakin hanya Allahlah yang dapat menolong dan memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, kerana segalanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya.
Tidak ada yang dapat menghalangku jika Dia akan menolong hamba-Nya. Dialah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya.
Oleh kerana itu, aku harus berjuang dan berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan segala yang disukai-Nya dan melepaskan hati dari kebergantungan kepada selain-Nya, kerana selain Dia hanyalah sekadar makhluk yang tidak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.
Ingatlah selalu janji-Nya: "Sesiapa yang bertaqwa kepada-Ku, nescaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Ku beri rezeki (pertolongan) dari tempat yang tak terduga. Dan sesiapa yang bertawakal kepada-Ku, nescaya akan Ku cukupi segala keperluannya." (QS. 65 (At-Thalaq) : 2-3)
myMetro,Sabtu,13 Jun 2009
HIDUP penuh cabaran. Ramai yang kecundang dan tidak kurang pula melihat dunia dengan wajah suram, kelam dan serba berjerebu. Hidup tidak bermaya dan penuh sedih seakan tidak ada harapan lagi, kecewa dan tertekan.
Pertemuan kali ini saya titipkan beberapa tip untuk menghadapi tekanan iaitu dengan cara anda berkomunikasi dengan diri anda sendiri. Bercakaplah dengan diri anda. Mulakan dengan...
1. Aku harus siap menghadapi hidup ini. Apa pun yang terjadi hidup di dunia ini hanya sekali. Aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa berguna.
Tugasku adalah menyempurnakan niat dan ikhtiar. Segala yang terjadi aku serahkan kepada Allah Yang Maha Tahu, yang terbaik bagiku.
Aku harus sedar yang terbaik bagiku menurutku belum tentu yang terbaik menurut Allah s.w.t. Bahkan, mungkin aku menuruti keinginan dan harapanku sendiri.
Pengetahuanku mengenai diriku atau apa pun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya. Dia tahu awal, akhir dan segalanya.
Sekali lagi betapa pun aku amat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus ku persiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapanku. Kerana mungkin itulah yang terbaik bagiku.
2. Aku mesti reda dengan kenyataan yang terjadi. Bila sesuatu terjadi, inilah kenyataan dan episod hidup yang harus aku jalani.
Aku harus menikmatinya dan aku tidak boleh larut dalam kekecewaan berterusan. Kecewa dan sakit hati tidak akan merubah segalanya selain membuatkan diriku sengsara.
Hatiku mesti menerima kenyataan, namun tubuh serta fikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.
Apabila nasi sudah menjadi bubur, aku harus mencari ayam, kacang, bawang goreng dan sambal, agar bubur ayam istimewa tetap dapat aku nikmati.
3. Aku tidak boleh menyusahkan diri. Aku harus yakin hidup ini bagai siang dan malam pasti silih berganti. Tidak mungkin siang terus-menerus dan tidak mungkin juga malam terus-menerus. Pasti setiap kesenangan ada hujungnya.
Begitupun masalah yang menimpa pasti ada akhirnya. Aku sepatutnya sabar.
Aku harus yakin setiap musibah terjadi dengan izin Allah Yang Maha Adil, pasti sudah diukur dengan sangat cermat oleh-Nya dan tidak mungkin melampaui batas kemampuanku, kerana Dia tidak pernah menzalimi hamba-Nya.
Aku tidak boleh menzalimi diriku, dengan fikiran buruk yang menyusahkan diri. Fikiranku kenalah jernih, terkawal, tenang dan profesional.
Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan, tidak boleh lari dari kenyataan, kerana lari sama sekali tidak menyelesaikan masalah, bahkan sebaliknya hanya akan menambah masalah.
Semua harus aku hadapi dengan baik. Aku tak boleh menyerah kalah.
Mesti segala sesuatu ada akhirnya, walaupun persoalan yang aku hadapi seberat mana sekalipun, seperti yang dijanjikan Allah:
"Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan." Janji yang tak pernah dimungkiri Allah.
4. Evaluasi (menilai) diri. Segala yang terjadi mutlak adalah izin Allah dan Allah tidak berbuat sesuatu yang sia-sia.
Pasti ada hikmah di sebalik setiap kejadian. Sepahit apa pun pasti ada kebaikan yang terkandung di dalamnya, apabila disingkap dengan sabar dan benar.
Harus aku renungkan mengapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku. Boleh jadi peringatan atas dosaku, kelalaianku atau mungkin detik kenaikan kedudukanku di sisi Allah. Mungkin aku harus berfikir untuk mencari kesalahan yang harus aku perbaiki.
Setiap kejadian bagai cermin pribadiku. Aku tidak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi.
Cuma yang penting kini aku mengetahui diriku sebenarnya dan aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
5. Allahlah satu-satunya penolongku. Aku harus yakin, walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku, tidak mungkin terjadi apa pun tanpa izin-Nya.
Hatiku harus bulat dan yakin hanya Allahlah yang dapat menolong dan memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.
Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, kerana segalanya adalah milik-Nya dan sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya.
Tidak ada yang dapat menghalangku jika Dia akan menolong hamba-Nya. Dialah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya.
Oleh kerana itu, aku harus berjuang dan berikhtiar untuk mendekati-Nya dengan mengamalkan segala yang disukai-Nya dan melepaskan hati dari kebergantungan kepada selain-Nya, kerana selain Dia hanyalah sekadar makhluk yang tidak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.
Ingatlah selalu janji-Nya: "Sesiapa yang bertaqwa kepada-Ku, nescaya Ku beri jalan keluar dari setiap urusannya dan Ku beri rezeki (pertolongan) dari tempat yang tak terduga. Dan sesiapa yang bertawakal kepada-Ku, nescaya akan Ku cukupi segala keperluannya." (QS. 65 (At-Thalaq) : 2-3)
Langgan:
Catatan (Atom)