Isnin, 18 Julai 2011

Ada Tiga Tahap Manusia Pada Hari Kiamat

*** Bismillahirrahmanirrahim *** 
***Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang***
PADA hari kiamat, manusia akan terbahagi kepada atau berada dalam tiga golongan. Setiap golongan, manusia itu mempunyai tingkatan-tingkatan yang banyak. Antara tingkatan-tingkatan itu, manusia itu juga ada perbezaan antara mereka. Golongan pertama: Mereka adalah dari orang-orang yang beriman “As-Saabiqun Al-Awaal” iaitu yang pertama sekali masuk ke dalam Syurga, dan orang-orang mukmin yang tergolong “Ashaabul Yamiin” iaitu golongan kanan. Mereka akan masuk syurga, dan sebelumya akan menyeberangai jambatan terlebih dahulu. Mereka ini bermacam-macam keadaannya. Diantara mereka ada yang menyeberangi jambatan (Sirath) secepat halilintar, ada yang secepat angin, ada secepat kuda, dan ada yang secepat orang berjalan kaki. Bahkan ada yang menyeberangi dengan cara merayap melalui perutnya, tetapi pada akhirnya mereka semuanya selamat masuk ke dalam syurga Allah s.w.t. Golongan kedua: Mereka adalah orang-orang kafir dan musyrik dengan segala perbezaan dalam keyakinan, agama dan kepercayaan mereka. Mereka ini tidak perlu menyeberangi jambatan, tetapi terus diseret ke neraka Jahanam secara berkelompok-kelompok. Berada di depan mereka, orang-orang yang dahulu mereka sembah dan mereka agungkan di dunia. Ketika mereka mendekati neraka, mereka berjatuhan kedalamnya secara kelompok-kelompok. Setiap datang kelompok atau umat, ia terus melaknat kelompok sebelumnya hingga mereka semua bergabung didalamnya. Mereka ini kekal di dalam Neraka selama-lamanya. Mereka tidak akan keluar darinya dan tidak akan mendapatkan seorang pun pemberi syafaat. Sedangkan keadaan ketiga: Mereka adalah orang-orang munafik, para pelaku kemaksiatan, dan para pelaku dosa besar dari umat Muhammad iaitu umat Islam. Mereka tidak masuk ke dalam Neraka bersama orang-orang kafir dan musyrik. Mereka ikut serta menyeberangi jambatan bersama orang-orang yang beriman. Tetapi mereka tidak termasuk golongan selamat, yang berhasil menyeberangi jambatan seperti sudah disebutkan, yang menyeberangi seperti halilintar, angin, mahupun kuda-kuda terbaik. Mereka diculik atau direnggut oleh duri-duri dan pohon-pohon besi bercabang yang diletakkan Allah s.w.t. pada kedua sisi jambatan. Duri-duri dari besi itulah yang bertugas merenggut dan mencabuti mereka dari jambatan kerana kemunafikan dan dosa-dosa mereka. Kemudian melemparkan mereka ke dalam Neraka atas perintah Allah. Orang-orang munafik kekal dalam Neraka pada bahagian paling dasar. Sedangkan para pelaku maksiat dan dosa besar dari umat ini tidak berada pada satu keadaan, tetapi dalam keadaan yang bermacam-macam. Masa menetap mereka dalam Neraka juga berbeza-beza. Masing-masing sesuai mengikut amal, dosa, dan kemaksiatan yang telah diperbuatnya. Dan sebagaimana Syurga bertingkat-tingkat, sebahagiannya di atas sebahagian yang lain maka seperti itulah Jahannam. Ia bertingkat-tingkat, sebahagiannya di bawah sebahagian yang lain. Demikian halnya para pelaku maksiat, mereka juga bertingkat-tingkat. Masing-masing sesuai dengan apa yang diperbuat kedua tangannya dari kemaksiatan, dosa, kenistaan, kekejian, dan dosa besar. Kemudian dia meninggal di atas kenistaan dan dosa besar tersebut tanpa bertaubat darinya. Sehingga mereka patut mendapatkan Neraka akibat perbuatan mereka dan akibat mereka terus-menerus dalam perbuatan itu. Tetapi mereka bukanlah orang-orang musyrik, kafir, atau pun munafik. Mereka hanyalah orang-orang yang diseret oleh syaitan dan hawa nafsunya yang jahat untuk mengerjakan kemaksiatan, meninggalkan kewajipan, dan mengikuti nafsu syahwat. Mereka tidak mengingkari tauhid, tidak pula mengingkari syahadat “laa ilaaha illallah”, tidak mengingkari syahadat Muhammadur Rasulullah, tidak menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keimanan, tidak memerangi Allah dan RasulNya, juga tidak memerangi orang-orang Islam dan tidak pula menjadi musuh mereka. Seandainya para pelaku maksiat bertaubat di dunia dan memanfaatkan rahmat Allah, tentu mereka tidak masuk Neraka dan tidak pula terjatuh dari atas jembatan. Para pelaku maksiat berada dalam keadaan yang sangat berbeza-beza dalam hal mengerjakan kemaksiatan dan dosa besar. Di antara mereka ada yang hanya melakukan satu dosa besar. Di antara mereka ada yang melakukan dua dosa besar. Di antara mereka ada yang melakukan tiga, empat, lima, dan enam dosa besar. Ada yang melakukan tujuh dosa besar yang sangat membinasakan (As-Sab’u Al-Muubizaat) seperti disebutkan Rasulullah dalam hadis. Perbuatan-perbuatan itu pasti membinasakan itu antara lain sihir, membunuh jiwa tidak bersalah, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, serta menuduh wanita-wanita yang baik yang menjaga diri, dan tidak pernah terlintas untuk melakukan keburukan dengan perbuatan zina. Di antara mereka ada yang menzalimi manusia, memakan hak-hak mereka, melampaui batas, sombong, dan tidak adil dalam memberikan keputusan. Ada yang berdusta atas nama Rasulullah s.a.w., membuat patung-patung, cenderung membela orang zalim, serta banyak dosa lainnya yang membuat Allah murka. Mereka semua akan menetap dalam Neraka. Masing-masing sesuai dosa yang dibawanya dan sesuai catatan yang sudah ditulis oleh dua Malaikat yang ditugasi Allah untuk mencatat amal perbuatan hamba Allah sama sekali tidak menzalimi meski sebesar biji sawi atau sebesar atom. Barang siapa mempersembahkan kebaikan sebesar atom, nescaya akan melihat balasan kebaikan itu pada Hari Kiamat di hadapannya. Dan barang siapa mempersembahkan keburukan sebesar atom, nescaya juga kan melihat balasan keburukan itu di hadapanNya pada Hari Kiamat.
Umat Muhammad yang berjatuhan ke dalam Neraka saat menyeberangi jembatan tadi adalah orang-orang yang keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya. Adapun penduduk A’raaf, selanjutnya akan diliputi oleh rahmat Allah. Sedangkan orang-orang yang kebaikannya berlebih, meski lebihnya hanya satu kebaikan atas keburukannya, nescaya ia masuk Syurga dengan izin Allah

sumber dari SAUDAGAR SEPOSEN

0 comments: