Sabtu, 25 Jun 2011

Kemerdekaan Berpikir

*** Bismillahirrahmanirrahim *** 
***Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang***
Assalamu'alaikum| Manusia memiliki potensi dan kemampuan berpikir, yang dapat membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Membedakan manusia dengan binatang, misalnya. Dengan ini pula Allah SWT melebihkan derajat manusia. Menjadi makhluk paling sempurna.

Allah SWT mengharapkan manusia dapat mengoptimalkan penggunaan akal dan kemampuan berpikir, sehingga dapat melahirkan berbagai inovasi yang dapat mendekatkan dirinya dengan Khalik. Dengan hasil pikirannya dapat juga membantu manusia dan makhluk lainnya dalam pengelolaan bumi ini.

Ajaran Islam memberi penghormatan yang tinggi terhadap optimalisasi berpikir. Banyak petunjuk yang menjelaskan, berpikir sama dengan nilainya ibadah lainnya. Jadi, Islam memberi dorongan dan penghargaan terhadap manusia yang menggunakan pikirannya untuk pengembangan diri, lingkungan dan makhluk lainnya.

Islam tidak pernah membatasi kemerdekaan manusia dalam berpikir. Karenanya, tak beralasan sama sekali jika pegiat HAM mengkampanyekan, kemerdekaan berpikir adalah HAM. Justru kita berpendapat: kemerdekaan berpikir adalah ajaran Islam.

Karena itu, aktivitas kaum liberalis yang mendasari perjuangannya pada HAM dan membenturkannya dengan ajaran Islam merupakan satu hal yang tak beralasan. Semestinya dipahami, Islamlah yang datang lebih awal mendorong kemerdekaan berpikir. Islam menjadi inspirasi kebangkitan peradaban manusia.

Namun, kita juga tidak sependapat ketika kaum liberalis menggugat eksistensi Tuhan dan ajaran-Nya. Allah SWT menurunkan wahyu bukan untuk mengatur manusia, tapi untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap panduan hidup.

Ada tren kurang baik di sekitar kita: rame-rame menggugat kembali sebagian ajaran Islam yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dengan alasan kemerdekaan berpikir. Melakukan retafsir terhadap ayat-ayat Al-Quran yang telah qath’i.

Untuk ini, kita menegaskan, bahwa kemerdekaan berpikir bagi seorang muslim perlu dipandu dengan wahyu dan berbingkai tauhid. Kemerdekaan berpikir tak dapat digunakan untuk mengganti poisisi Allah sebagai Pencipta akal manusia. Tidak juga untuk memprotes ajaran Allah SWT.

Akhirnya, kita mendambakan generasi bagus yang mampu mengoptimalkan kemampuannya berpikir untuk penegakan syariat Islam, bukan malah mengangkanginya. Percayalah,syariat tak membatasi kermerdakaan anda berpikir.sayed muhammad husen

0 comments: