Isnin, 29 Mac 2010

JUJUR


Jujurlah terhadap diri sendiri ketika bermuhasabah. Koreksi satu persatu kesalahan kita. Jangan nafikan realiti. Setelah disedari kelemahan dan kesilapan kita, maka akui hakikat itu. Ingat, kita perlu maafkan diri kita kerana kita juga perlu mengasihi diri kita sendiri.

Jangan ada yang mempertikai perubahan yang dibuat oleh diri atau shbt2 kita jika ianya mengikut hukum Allah...jika kita mempertikaikan bererti kita menolak hukum Allah...oleh itu,,,sm2lah kita muhasabah dri sejenak...

Jangan ada yg mempersoalkn ketidak ikhlasan diri kita atau shbt2 kita jika prubahan yg dilakukn itu berlandaskn al-Quran dan hadis..kerna jika kita memhami dengan mendalam akan sesuatu ilmu yg pelajari dan menghayatinya..mka tdak perlu ada pertikaian dan monolog dalaman dri kita smada ingin trus berubah kearah baik atau tdak...Nilai ibadat seseorang dinilai oleh Allah, bukan hambaNYA....Firman Allah SWT dlm surah al-Baqarah ayat 217-219...

217: Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.

218:Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.

219: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat,,,,,,.

Sumber:RP dan kalam pena







0 comments: