Rabu, 12 Mei 2010

PAKAIAN BERSUKAN MUSLIMAH

Persoalan: Blh tak jelaskan pakaian sesuai tuk perempuan bersukan.Tgk kat sekolah ni budak2 tingkatan 3 ker 5 berpakaian rasenya menjolok mate..

Jawapan dr Ustazah Noorlida...
Tiada pakaian pun yg sesuai dipakai olh perempuan tuk bersukan jika bercampur lelaki dan perempuan. Sebagai guru elakkan dari aktiviti sukan bercampur lelaki dan perempuan.saya sedia maklum keadaan pelajar sekolah menengah berpakaian sukan memang menjolok mata. Samada bersukan atau aktiviti kokurikulum sekali pun xblh bercampur laki dan perempuan. xde hadis dan nas yg mengizinkan ia berlaku.

Jike lihat seperti kadet polis atau bomba pakai perlu masuk kedalam.Dilarang sama sekali kerana termaktub dalam Al Quran bahawa sebagai perempuan "berpakaian lah kamu sepertimana kamu bersembahyang".

Tudung perlu dilepaskan menutupi dade dan tidak jarang yg menampakkan leher dan rambut maupun baju sekalipun.baju perlu besar dan kembang serta labuh menutupi ponggong.perempuan xblh memakai seluar walaupun besar kecuali ditutupi kain lain kerana akan menampakkan bentuk kaki dan pehanya.Dan akhir sekali perlu berstoken.harap penerangan saye jelas.

Jadilah seorang guru yg membimbing mengikut Al Quran,hadis dan sunah Rasulullah.Nescaya kite kan dpt mafaat dialam kubur tapi jike sebaliknya dan hanya mengikut sistem britis yg digunapakai sekarang. Susah nak dihuraikan kerna akan memanaskan blog ni...Assalamualaikum..

P/S: persoalan dan huraian ana copy dr ape yg dibincngkan di chatroom...untuk dkngsi pd semua tetamu...jika ada sbrng kemuskilan atau pndangan, blehlah diajukan di chatrum atau di kolum komen...sblm tuu sm2 kita renungi hadis dibawah yg dipaprkn di JKIM iaitu  

Dari Abu said al-Khudri r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:”Lelaki tidak boleh melihat aurat lelaki dan perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Lelaki tidak boleh berselimut sesama lelaki dalam satu selimut tanpa pakaian dan perempuan tidak boleh berselimut sesama perermpuan dalam satu selimut tanpa pakaian.”

 
(Bukhari)


 

Huraian
Pakaian adalah satu keperluan penting bagi manusia. Secara lahirnya, pakaian melindungi manusia, tetapi secara batinnya adalah lambang kemuliaan insan. Syarak mendefinisikan bahawa aurat adalah sesuatu yang wajib disembunyikan dan haram dilihat. Menurut pendapat jumhur ulama’, wajib menutup aurat dalam semua keadaan sama ada pada waktu solat atau di luar solat Secara keseluruhannya empat mazhab utama dalam fiqh Islam iaitu mazhab Hanafi, Maliki, Syafie dan Hambali menetapkan bahawa aurat bagi lelaki adalah antara pusat dan lutut manakala bagi wanita ialah keseluruhan tubuhnya kecuali muka dan tapak tangan berdasarkan nas yang kuat daripada al-Quran dan al-sunnah.

wassalam...






2 comments:

ibnu berkata...

Wanita muslimah dilarang ber-tabarruj (bersolek) ala jahiliyyah. Di dalamnya
termasuk pula larangan untuk mengenakan pakaian yang mencolok atau menarik
perhatian dengan tujuan memamerkan diri. Rasulullah Saw
bersabda:"Barangsiapa berpakaian untuk berbangga-bangga (atau memamerkan
diri), maka di Hari Akhir Allah akan memakaikan kepadanya pakaian kehinaan,
kemudian membakarnya bersama-sama". Riwayat yang lain: "Siapa yang memakai
pakaian mencolok, maka Allah akan memalingkan pandanganNya dari orang
tersebut hingga ia menanggalkannya".

Setiap wanita diwajibkan menutup seluruh tubuhnya (kecuali muka dan telapak
tangan) dari pandangan laki-laki bukan muhrim. Mereka tidak dilarang
menampakkan zinat (perhiasan) nya kepada beberapa golongan laki-laki dan
wanita, sebagai tersebut dalam QS 24:31.

Taklif (pewajiban ) hijab ini, sebenarnya tidak hanya tertuju kepada remaja
dan pelajar atau mahasiswi, melainkan suatu kewajiban umum atas wanita yang
harus dilaksanakan sejak baligh hingga masa tuanya.

Hijab bukanlah sisa peninggalan adat atau kebiasaan wanita Arab, sehingga
wanita nonArab tidak perlu menirunya. Tetapi hijab adalah satu hukum yang
tegas dan pasti dari Allah Swt. Melanggar atau tidak mengakuinya berarti
mengingkari salah satu hukum Islam yang esensial.

Banyak sejarawan Barat menganggap jilbab sebagai peninggalan kebiasaan
bangsa bangsa non Islam yang kemudian memeluk agama Islam. Padahal jilbab
adalah salah satu dari kewajiban yang mempunyai hukum dan falsafahnya
sendiri dalam Islam, yaitu syari'at Ilahi yang dengan tegas termaktub dalam
Al Qur'an dan Hadits Nabi (Surah 33:59,24:31).

'Aisyah ra berkata: "Pernah aku berhias lalu pergi ke tempat kemenakanku,
Abdullah bin Tufail. Lalu Nabi Saw tidak menyukainya. Kukatakan:"Ya,
Rasulullah! Dia adalah kemenakanku, lalu beliau bersabda:"Jika telah tiba
masa haidnya, seorang wanita tidak dibenarkan menampakkan anggota badannya
kecuali muka dan ini (sambil beliau memegang telapak tangannya".

ibnu berkata...

Kaum wanita mu'minah yang ingin menjalankan hukum-hukum Allah dan RasulNya,
dan tidak ingin jatuh ke lembah fitnah, dapat menentukan sendiri
pemakaiannya menurut situasi dan kondisi yang dihadapi, karena dalam hal ini
syari'at tidak menentukan hukum yang pasti.

Persyaratan Lain Pakaian Wanita Menurut Ajaran Islam

Nabi Saw.bersabda:"Termasuk golongan ahli neraka, wanita yang berpakaian,
tetapi (sebenarnya) telanjang". Maksudnya, meskipun pakaian sudah menutup
aurat dan longgar, masih bisa timbul fitnah jika beberapa persyaratan lain
tidak dipenuhi, yaitu: tebal, tidak mencolok dan menarik perhatian, tidak
menyerupai pakaian laki-laki, dan tidak menyerupai pakaian orang-orang non
muslim baik secara mutlak (keseluruhan) maupun sebagian sehingga terjerumus
ke dalam dosa-dosa seperti yang mereka lakukan (QS.5:51).

Beberapa hadist lainnya menyebutkan.

Pernah Asma binti Abu Bakar mengunjungi 'Aisyah ra, kakaknya. Ketika
Rasulullah melihat bahwa pakaian Asma tidak cukup tebal, beliaupun
memalingkan muka seraya berkata:"Jika seorang wanita telah akil baligh, tak
ada anggota badannya yang boleh kelihatan kecuali ini dan ini (beliau
menunjuk muka dan telapak tangannya)".

Pada kesempatan yang lain, ketika Rasulullah melihat seorang wanita memakai
pakaian yang tipis, ia bersabda:" Bukanlah wanita yang beriman kepada surah
An Nuur (tersebut di atas) yang menggunakan pakaian seperti ini".

Rasulullah melaknat laki-laki yang bertingkah laku seperti wanita dan wanita
yang bertingkah laku seperti laki-laki (HR,Abu Dawud,Ahmad).

4. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah mengutuk laki-laki yang
memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.

5. Diriwayatkan dari Ibnu 'Umar, Rasulullah Saw. bersabda:"Barangsiapa
meniru atau menyerupakan cara hidup suatu kaum, maka sesungguhnya dia
termasuk golongannya".

6. Diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar, Rasulullah Saw. bersabda:"Siapa yang meniru
cara hidup orang musyrik hingga matinya, maka dia akan dibangkitkan di Hari
Akhir nanti bersama-sama dengan mereka".

Untuk menghindari fitnah seksual dan fitnah sosial, para wanita tidak cukup
hanya menutup aurat dengan jilbab, tetapi juga dengan pakaian taqwa. Maka
janganlah berikhtilath dan waspadalah terhadap fitnah-fitnah: mulut
(QS.33;24:19), suara (QS.24:31), berhias (QS.33:33), pandangan QS.24:31),
dan fitnah pakaian itu sendiri serta cara Rasulullah Saw. bersabda: "Bila
seorang wanita memakai wewangian, lalu ia berjalan melewati majelis
(laki-laki dengan maksud untuk menarik perhatian/nafsu syahwat), maka
berarti ia telah melakukan (perzinaan)" HR.Muslim).

"Wangi-wangian pria hendaknya yang kuat baunya tetapi tak berwarna,
sedangkan wewangian wanita hendaknya yang nyata warnanya namun ringan
baunya" (HR.Turmudzi dan Abu Dawud).

"Jika salah seorang wanita di antara kamu hendak mengunjungi mesjid,
hendaklah jangan memakai wewangian" (HR.Muslim).